
Ada Wacana Pindah Ibu Kota, Intiland Fokus Ekspansi di Jawa
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
15 May 2019 14:07

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten properti PT Intiland Development Tbk (DILD) masih fokus menggarap pasar properti di Jakarta dan Surabaya. Mengalokasikan belanja modal Rp 1,5 triliun, ekspansi yang dilakukan perseroan masih untuk pengembangan proyek eksisting.
Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland, Archied Noto Pradono menyatakan, perseroan juga belum berminat ekspansi akuisisi lahan baru di luar Jawa. Termasuk menanggapi wacana pemerintah perihal pemindahan ibu kota baru, DILD masih mempertimbangkan populasi dan daya beli masyarakat.
"Belum ada rencana mengenai wacana pemindahan ibu kota, lebih baik menunggu yang lebih pasti, Intiland masih fokus di Jakarta dan Surabaya," Archied saat paparan publik di Jakarta, Rabu (15/5/2019).
Ia menjelaskan, saat ini landbank yang dimiliki perseroan sebanyak 2.060 hektare dengan komposisi 79% berada di Jakarta dan 21% di Surabaya.
Pada tahun ini, DILD menargetkan pendapatan penjualan (marketing sales) sebesar Rp 2,5 triliun. Untuk mencapai target tersebut, perseroan akan memprirotaskan pada penjualan di segmen proyek hunian baik rumah tapak maupun apartemen.
Di segmen tersebut, perseroan mengandalkan penjualan dari proyek Serenia Hills dan Talaga Bestari di Jakarta serta Graha Natura di Surabaya. Sedangkan, untuk apartemen, perseroan mengandalkan penjualan dari lima proyek yang tersebar di Jakarta dan Surabaya.
"Penjualan dari proyek-proyek residensial masih relatif stabil, untuk apartemen kami fokus pada penjualan unit-unit stok," kata dia.
Tidak hanya itu, di segmen perkantoran, Intiland masih mengandalkan proyek perkantoran terpadu yang berdekatan dengan jalur MRT Jakarta seperti South Quarter serta 6 proyek lainnya.
Sebagai gambaran, hingga triwulan triwulan I-2019, pendapatan usaha DILD mencapai Rp 887,6 miliar, naik 25% dari capaian tahun sebelumnya Rp 709,2 miliar.
Laba bersih pada tiga bulan pertama tahun 2019 sebesar Rp 48,39 miliar, turun 57% dari posisi Rp112,78 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan laba bersih terutama disebabkan oleh meningkatnya beban bunga.
Sedangkan, sepanjang triwulan I-2019, pendapatan penjualan baru mencapai Rp 254,2 miliar, atau 10,2% dari target marketing sales tahun ini.
(hps/hps) Next Article DILD Kerja Sama Bangun Poins Square
Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland, Archied Noto Pradono menyatakan, perseroan juga belum berminat ekspansi akuisisi lahan baru di luar Jawa. Termasuk menanggapi wacana pemerintah perihal pemindahan ibu kota baru, DILD masih mempertimbangkan populasi dan daya beli masyarakat.
"Belum ada rencana mengenai wacana pemindahan ibu kota, lebih baik menunggu yang lebih pasti, Intiland masih fokus di Jakarta dan Surabaya," Archied saat paparan publik di Jakarta, Rabu (15/5/2019).
Ia menjelaskan, saat ini landbank yang dimiliki perseroan sebanyak 2.060 hektare dengan komposisi 79% berada di Jakarta dan 21% di Surabaya.
Di segmen tersebut, perseroan mengandalkan penjualan dari proyek Serenia Hills dan Talaga Bestari di Jakarta serta Graha Natura di Surabaya. Sedangkan, untuk apartemen, perseroan mengandalkan penjualan dari lima proyek yang tersebar di Jakarta dan Surabaya.
"Penjualan dari proyek-proyek residensial masih relatif stabil, untuk apartemen kami fokus pada penjualan unit-unit stok," kata dia.
Tidak hanya itu, di segmen perkantoran, Intiland masih mengandalkan proyek perkantoran terpadu yang berdekatan dengan jalur MRT Jakarta seperti South Quarter serta 6 proyek lainnya.
Sebagai gambaran, hingga triwulan triwulan I-2019, pendapatan usaha DILD mencapai Rp 887,6 miliar, naik 25% dari capaian tahun sebelumnya Rp 709,2 miliar.
Laba bersih pada tiga bulan pertama tahun 2019 sebesar Rp 48,39 miliar, turun 57% dari posisi Rp112,78 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan laba bersih terutama disebabkan oleh meningkatnya beban bunga.
Sedangkan, sepanjang triwulan I-2019, pendapatan penjualan baru mencapai Rp 254,2 miliar, atau 10,2% dari target marketing sales tahun ini.
(hps/hps) Next Article DILD Kerja Sama Bangun Poins Square
Most Popular