
Melemah Lagi, IHSG Ukir Rekor Terlemah Baru
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
14 May 2019 16:42

Secara sektoral, sektor jasa keuangan yang jatuh 1,38% menjadi sektor dengan kontribusi terbesar bagi koreksi IHSG.
Sektor jasa keuangan terkoreksi seiring dengan aksi jual yang menerpa saham-saham bank BUKU 4 atau bank dengan modal inti di atas Rp 30 triliun.
Harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun 2,05%, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) amblasĀ 1,43%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun 1,22%, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga turun 1%, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) terkoreksiĀ 0,59%.
Eskalasi perang dagang AS-China sangat mungkin menekan laju perekonomian Indonesia, mengingat AS dan China merupakan mitra dagang utama Indonesia. Kala perekonomian tertekan, tentu penyaluran kredit juga tak akan maksimal dan menekan profitabilitas dari bank-bank di tanah air.
Selain itu, saham-saham bank besar di Tanah Air menjadi sasaran jual investor lantaran kinerja rupiah yang begitu memprihatinkan. Pasca sudah melemah sebesar 0,63% melawan dolar AS di pasar spot pada perdagangan kemarin, pada hari ini rupiah kembali melemah, yakni sebesar 0,1% ke level Rp 14.425/dolar AS.
Kala rupiah melemah secara signifikan, tentu ada kekhawatiran bahwa rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) dari bank-bank besar akan terkerek naik dan menekan profitabilitas mereka.
Perang dagang AS-China yang kian panas membuat dolar AS selaku safe haven menjadi buruan investor.
LANJUT KE HALAMAN BERIKUTNYA>> (ank/tas)
Sektor jasa keuangan terkoreksi seiring dengan aksi jual yang menerpa saham-saham bank BUKU 4 atau bank dengan modal inti di atas Rp 30 triliun.
Harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun 2,05%, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) amblasĀ 1,43%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun 1,22%, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga turun 1%, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) terkoreksiĀ 0,59%.
Selain itu, saham-saham bank besar di Tanah Air menjadi sasaran jual investor lantaran kinerja rupiah yang begitu memprihatinkan. Pasca sudah melemah sebesar 0,63% melawan dolar AS di pasar spot pada perdagangan kemarin, pada hari ini rupiah kembali melemah, yakni sebesar 0,1% ke level Rp 14.425/dolar AS.
Kala rupiah melemah secara signifikan, tentu ada kekhawatiran bahwa rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) dari bank-bank besar akan terkerek naik dan menekan profitabilitas mereka.
Perang dagang AS-China yang kian panas membuat dolar AS selaku safe haven menjadi buruan investor.
LANJUT KE HALAMAN BERIKUTNYA>> (ank/tas)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular