
Ekspansif, Arkadia Digital Siap Rilis 20,5 Juta Saham Baru
Monica Wareza, CNBC Indonesia
13 May 2019 15:37

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pengelola media Suara.com, Matamata.com, dan Bolatimes.com yakni PT Arkadia Digital Media Tbk (DIGI) bakal melakukan penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau private placement maksimal 20,50 juta saham baru, atau setara 6,31% dari modal ditempatkan dan disetor perusahaan.
Berdasarkan prospektus yang dirilis perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (13/5/2019), dana hasil penambahan modal ini akan digunakan perseroan untuk pengembangan usaha. Emiten ini baru tercatat di BEI pada Selasa 18 September 2018, dengan melepas 150 juta saham.
Namun meski sudah direncanakan, perusahaan mengakui belum ada calon pembeli saham baru perusahaan.
"Perusahaan belum memiliki dan belum menentukan nama-nama dari pihak yang akan melakukan pembelian atas saham baru. Saham baru dapat diambil bagian oleh satu ataupun beberapa pihak. Pihak-pihak tersebut akan ditentukan kemudian oleh perseroan," tulis manajemen DIGI dalam prospektus tersebut, Senin (13/5).
Pelaksanaan private placement ini dinilai akan berdampak secara langsung terhadap struktur permodalan dan likuiditas saham DIGI. Aksi korporasi ini akan berdampak pada penurunan (dilusi) kepemilikan saham sebesar 5,93%.
Per Maret 2019, pemegang saham perseroan yakni Stephen K Sulistyo 17,50%, Iwa Sukresno Karunia 17,50%, William Martaputra 8,08%, Suwarjono 5,38%, Aldrian Suwardo Chandra 2,69%, Steven 2,69%, dan investor publik 46,15%.
Pada kuartal I-2019, pendapatan Arkadia naik 26% menjadi Rp 8,59 miliar dari sebelumnya Rp 6,81 miliar. Hanya saja, laba bersih turun menjadi Rp 64,96 juta, dari periode yang sama 2018 yakni Rp 160 juta.
Tahun lalu, pendapatan perusahaan turun tipis menjadi Rp 27,80 miliar dari tahun 2017 yakni Rp 27,87 miliar. Laba bersih tahun lalu turun menjadi Rp 106,95 juta, dari sebelumnya Rp 518,93 juta.
Pada perdagangan pukul 15.22 WIB, saham DIGI minus 1,16% ke level Rp 1.700/saham dari penutupan perdagangan akhir pekan lalu dengan kapitalisasi pasar Rp 552 miliar. Dalam 6 bulan terakhir, saham DIGI melesat 61,14%.
Arkadia Digital Media melantai di BEI pada 18 September 2018 dengan harga perdana Rp 200/saham melalui mekanisme penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) dan meraih dana IPO Rp 30 miliar.
Sebanyak 34% dari dana tersebut digunakan untuk pembelian infrastruktur dan hardware, 53% untuk pengembangan platform dan software, sementara sisanya 13% untuk modal kerja.
"Kreativitas tanpa batas dengan begitu banyak rencana pengembangan [perusahaan] saat ini adalah elemen yang membuat kami optimistis. Dalam hal bisnis, masa depan media digital ini sangat menjanjikan," kata Presiden Direktur Arkadia Digital, William Martaputra, dalam siaran pers perusahaan saat listing perdana.
(tas/tas) Next Article Awas! Saham REAL Yusuf Mansur Kena UMA, Suspensi BOLA Dibuka
Berdasarkan prospektus yang dirilis perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (13/5/2019), dana hasil penambahan modal ini akan digunakan perseroan untuk pengembangan usaha. Emiten ini baru tercatat di BEI pada Selasa 18 September 2018, dengan melepas 150 juta saham.
Namun meski sudah direncanakan, perusahaan mengakui belum ada calon pembeli saham baru perusahaan.
"Perusahaan belum memiliki dan belum menentukan nama-nama dari pihak yang akan melakukan pembelian atas saham baru. Saham baru dapat diambil bagian oleh satu ataupun beberapa pihak. Pihak-pihak tersebut akan ditentukan kemudian oleh perseroan," tulis manajemen DIGI dalam prospektus tersebut, Senin (13/5).
Pelaksanaan private placement ini dinilai akan berdampak secara langsung terhadap struktur permodalan dan likuiditas saham DIGI. Aksi korporasi ini akan berdampak pada penurunan (dilusi) kepemilikan saham sebesar 5,93%.
Per Maret 2019, pemegang saham perseroan yakni Stephen K Sulistyo 17,50%, Iwa Sukresno Karunia 17,50%, William Martaputra 8,08%, Suwarjono 5,38%, Aldrian Suwardo Chandra 2,69%, Steven 2,69%, dan investor publik 46,15%.
Pada kuartal I-2019, pendapatan Arkadia naik 26% menjadi Rp 8,59 miliar dari sebelumnya Rp 6,81 miliar. Hanya saja, laba bersih turun menjadi Rp 64,96 juta, dari periode yang sama 2018 yakni Rp 160 juta.
Tahun lalu, pendapatan perusahaan turun tipis menjadi Rp 27,80 miliar dari tahun 2017 yakni Rp 27,87 miliar. Laba bersih tahun lalu turun menjadi Rp 106,95 juta, dari sebelumnya Rp 518,93 juta.
Pada perdagangan pukul 15.22 WIB, saham DIGI minus 1,16% ke level Rp 1.700/saham dari penutupan perdagangan akhir pekan lalu dengan kapitalisasi pasar Rp 552 miliar. Dalam 6 bulan terakhir, saham DIGI melesat 61,14%.
Arkadia Digital Media melantai di BEI pada 18 September 2018 dengan harga perdana Rp 200/saham melalui mekanisme penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) dan meraih dana IPO Rp 30 miliar.
Sebanyak 34% dari dana tersebut digunakan untuk pembelian infrastruktur dan hardware, 53% untuk pengembangan platform dan software, sementara sisanya 13% untuk modal kerja.
"Kreativitas tanpa batas dengan begitu banyak rencana pengembangan [perusahaan] saat ini adalah elemen yang membuat kami optimistis. Dalam hal bisnis, masa depan media digital ini sangat menjanjikan," kata Presiden Direktur Arkadia Digital, William Martaputra, dalam siaran pers perusahaan saat listing perdana.
Perusahaan ini memiliki tiga anak perusahaan yaitu PT Arkadia Media Nusantara (AMN), PT Mata Media Nusantara (MMN), dan PT Integra Archipelago Media (IAM), mengelola beberapa media dan portal online seperti Suara.com, Matamata.com, Bolatimes.com, Hitekno.com, Dewiku.com, Mobimoto.com, Guideku.com, dan Himedik.com.
(tas/tas) Next Article Awas! Saham REAL Yusuf Mansur Kena UMA, Suspensi BOLA Dibuka
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular