Rugi Capai Rp 292 M, Saham Indosat Amblas 31% 3 Bulan

tahir saleh, CNBC Indonesia
13 May 2019 14:46
Saham emiten telekomunikasi PT Indosat Tbk (ISAT) kembali memerah pada perdagangan Senin ini.
Foto: CNN Indonesia/Safir Makki
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten telekomunikasi PT Indosat Tbk (ISAT) kembali memerah pada perdagangan Senin ini (13/5/2019) seiring dengan sentimen negatif laporan keuangan anak usaha Ooredoo asal Qatar ini.

Data perdagangan mencatat, pada pukul 14.15 WIB, saham ISAT melemah 1,46% di level Rp 2.020/saham, dengan nilai transaksi Rp 3,54 miliar dan volume perdagangan 1,74 juta saham.

Dalam sebulan terakhir, saham ISAT sudah minus hingga 22% dan 3 bulan terakhir minus 31%. Meski demikian, saham Indosat masih menguat secara year to date (tahun berjalan) atau sejak awal Januari 2019 hingga saat ini yakni naik 19,88%. Namun investor asing sejak awal tahun sudah melepas saham ISAT sebanyak Rp 330,81 miliar di semua pasar.


Rumor konsolidasi emiten telekomunikasi (telco) yang hingga kini masih simpang siur antara sesama operator seluler membuat investor belum bertahan di saham ISAT. Apalagi kinerja perusahaan juga belum membukukan performa positif.

Pada kuartal I-2019, Indosat mengantongi kerugian Rp 292,51 miliar, berkurang 28% dari rugi kuartal I-2018 yakni Rp 405,2 miliar. Ini berarti sudah 5 kuartal berturut-turut perusahaan merugi.

Meskipun ISAT masih menunjukkan rapor merah, tapi top line (penjualan) mampu rebound dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Total pendapatan perusahaan tumbuh tipis 3,9% year-on-year (YoY) menjadi Rp 6,05 triliun dari Rp 5,82 triliun.


Mengacu data Investor Memo perseroan yang dipublikasikan di BEI, Senin (13/5/2019), jika dirinci, performa pendapatan ISAT mampu tumbuh positif karena lini pendapatan utama, yaitu segmen seluler naik 6,91% secara tahunan menjadi Rp 4,86 triliun dari periode yang sama tahun 2018 yakni Rp 4,54 triliun.

Di sisi lain, pelaku pasar juga masih menanti gebrakan dari Presiden Direktur dan Chief Executive Office (CEO) Indosat Ahmad Abdulaziz Al Neama yang baru menggantikan Chris Kanter pada 3 Mei lalu. 
Ooredoo dari Qatar menyatakan Chris Kanter kembali masuk di jajaran komisaris perusahaan.

Simak ulasan kinerja Indosat, akankah tahun ini masih negatif?
[Gambas:Video CNBC]

(hps) Next Article RHB: Pelanggan Menyusut, Ebitda ISAT Anjlok 44% di 2018

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular