Pasar Forex Sesi Eropa Dibuka, Euro Masih Stabil

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
13 May 2019 14:38
Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China yang kemungkinan membesar membuat sentimen pelaku pasar menjadi suram
Foto: euro (REUTERS/Thomas Hodel)
Jakarta, CNBC Indonesia - Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China yang kemungkinan membesar membuat sentimen pelaku pasar menjadi suram, namun hingga awal sesi Eropa Senin (13/5/19), mata uang euro masih cukup stabil.

Pada pukul 13:47 WIB, euro diperdagangkan di kisaran US$ 1,1235, tidak jauh dari penutupan perdagangan Jumat (10/5/19) di level US$ 1,1233, mengutip kuotasi MetaTrader 5.


Suramnya sentimen pelaku pasar ternyata juga berdampak pada dolar AS. China yang akan membalas kenaikan tarif impor yang diterapkan Pemerintahan Donald Trump membuat investor cemas akan kemungkinan melambatnya ekonomi Paman Sam.

Selain itu, inflasi yang rendah di AS juga sedikit memberikan tekanan bagi dolar. Pada Jumat lalu itu Departemen Perdagangan AS melaporkan inflasi yang dilihat dari indeks harga konsumen atau consumer price index (CPI) bulan April sebesar 0,3% lebih rendah dari prediksi 0,4% di Forex Factory, dan pertumbuhan sebelumnya 0,4%.



Core CPI yang tidak memasukkan sektor makanan dan energi dalam perhitungan hanya tumbuh 0,1%, lebih rendah dari prediksi 0,2%. Rendahnya inflasi di AS menjadi salah satu alasan Federal Reserve/The Fed tidak menaikkan suku bunganya di tahun ini.

Akibat membesarnya perang dagang serta inflasi yang rendah, Federal Reserve/The Fed kini kembali diprediksi akan memangkas suku bunga di akhir tahun nanti. Padahal sebelumnya ekspektasi tersebut meredup setelah rilis data pertumbuhan ekonomi AS yang tinggi di kuartal-I 2019.

Pasar Forex Sesi Eropa, Euro Masih Stabil Grafik: Probabilitas Suku Bunga The Fed (Desember)                         Sumber: CME Group


Berdasarkan data dari perangkat FedWatch milik CME Group, pelaku pasar melihat probabilitas suku bunga The Fed akan ditahan 2,25% - 2,50% pada bulan Desember nanti sebesar 36,4%. Probabilitas tersebut turun jauh dibandingkan Senin (6/5/19) lalu sebesar 45,8%.


Sebaliknya pada periode yang sama, suku bunga dipangkas menjadi 2,00% - 2,25% probabilitasnya naik menjadi 41,9% dari sebelumnya 39,8%.

Perang dagang AS - China juga berdampak buruk bagi ekonomi Eropa, yang seharusnya membuat euro tertekan. Namun proyeksi pelaku pasar yang melihat probobalitas pemangkasan suku bunga lebih tinggi dibandingkan dengan suku bunga The Fed tetap tentunya membuat dolar AS tertekan, dan membuat euro masih mampu stabil.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/prm) Next Article Trading Cuan Rp 70 Juta, Euro Dulu Dibuang Kini Disayang!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular