Analisis Teknikal

Gawat! CAD Bengkak, Rupiah Bisa ke Level Rp 14.410/US$

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
10 May 2019 13:12
Langkah yang diambil AS tersebut bisa jadi akan dibalas oleh China.
Foto: Petugas memeriksa uang di cash Center Plaza Mandiri (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs rupiah melemah di perdagangan terakhir pekan ini, Jumat (10/5/19), terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Pemerintah AS yang resmi menaikkan bea impor barang dari China memperburuk sentimen di pasar forex. Langkah yang diambil AS tersebut bisa jadi akan dibalas oleh China, sehingga mengobarkan babak baru perang dagang, rupiah pun kena dampaknya.

Perundingan dagang AS - China masih berlangsung hari ini, namun hasilnya kemungkinan baru akan diketahui tengah malam nanti, mengingat di AS saat ini masih dini hari.

Hal ini membuat rupiah sulit untuk bangkit, apalagi rilis data neraca transaksi berjalan (current account) pada kuartal-I 2019 tercatat defisit sebesar US$ 6,96 miliar atau setara dengan 2,6% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka CAD (current account deficit) itu jauh lebih dalam dibandingkan kuartal I-2018 yang sebesar US$ 5,19 miliar atau 2,01% PDB.

Analisis Teknikal

Perang Dagang-Defisit CAD Bisa Bawa Rupiah ke Rp. 14.410Grafik: Rupiah (USD/IDR) Harian                                           Sumber: investing.com



Pada grafik harian rupiah yang disimbolkan USD/IDR kini bergerak di atas rerata (Moving Average/MA) 20 hari (garis merah) yang sudah menyilang dengan MA 5 /rerata 5 hari (garis biru). Secara teknikal persilangan tersebut bisa menjadi sinyal naik (pelemahan rupiah).

Indikator Stochastic (grafik bagian bawah) berada di area jenuh beli (overbought) dalam waktu yang cukup lama, seharusnya menjadi sinyal akan ada pembalikan harga (penguatan rupiah), namun hingga saat ini belum juga terjadi.

Stochastic merupakan leading indicator atau indikator yang mendahului pergerakan harga.

Perang Dagang-Defisit CAD Bisa Bawa Rupiah ke Rp. 14.410Grafik: Rupiah (USD/IDR) 1 Jam                                            Sumber: investing.com


Sementara melihat grafik 1 jam, rupiah bergerak di sekitar rerata pergerakan 5 jam (MA 5), dan MA 20, dengan indikator Stochastic sudah tidak berada di wilayah jenuh beli (overbought). 

Melihat indikator pada grafik harian dan 1 jam, rupiah kemungkinan akan terus melemah, dengan resisten (tahanan atas) di kisaran Rp. 14.380, jika berhasil dilewati mata uang Garuda berpotensi ke level Rp 14.410.

Peluang koreksi turun bisa terjadi selama rupiah tidak melewati Rp 14.380, namun masih terbatas di kisaran Rp 14.340.



TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/tas) Next Article Lautan Demo, Rupiah pun Merana

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular