
Kebakaran! IHSG Drop 0,33% ke Titik Terendah Sepanjang 2019
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
10 May 2019 12:16

Jakarta, CNBC Indonesia - Sempat melenggang di zona hijau, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru terebak di zona merah hingga rehat siang. Pada pembukaan perdagangan, IHSG menguat 0,07% ke level 6.203,1.
IHSG kemudian naik ke titik tertingginya di hari ini di level 6.232,66 (+0,55% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin, 9/5/2019). Per akhir sesi 1, IHSG melemah 0,33% ke level 6.178,13. IHSG kini berada di level terlemahnya sepanjang tahun.
Saham-saham yang berkontribusi signifikan dalam mendorong IHSG melemah di antaranya: PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk/INTP (-6,15%), PT Gudang Garam Tbk/GGRM (-2,47%), PT Semen Indonesia Tbk/SMGR (-5,96%), PT Bank Danamon Indonesia Tbk/BDMN (-2,31%), dan PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (-0,67%).
IHSG melemah kala bursa saham utama kawasan Asia ditransaksikan bervariasi: indeks Nikkei turun 0,7%, indeks Kospi turun 0,07%, indeks Shanghai naik 1,5%, indeks Hang Seng naik 0,64%, dan indeks Straits Times naik 0,12%. Walaupun ada yang bisa menguat, tapi tekanan jual terlihat juga menerpa bursa saham regional. Pasalnya pada hari ini, indeks Shanghai sempat melesat hingga 2,6%, sementara indeks Hang Seng sempat menguat hingga 1,85%.
Pelaku pasar grogi lantaran AS telah resmi menaikkan bea masuk terhadap produk impor asal China senilai US$ 200 miliar menjadi 25%, dari yang sebelumnya 10%. Kemarin, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa dirinya juga sudah mulai menyusun berkas yang diperlukan untuk mengenakan bea masuk sebesar 25% bagi produk impor asal China senilai US$ 325 miliar yang saat ini belum terdampak oleh perang dagang kedua negara.
Memang, ada sentimen positif yang menyelimuti gelaran dialog dagang AS-China yang sudah dimulai sejak kemarin di Washington dan akan berakhir pada hari ini waktu setempat. Pasca mendarat di Washington, Liu He mengungkapkan bahwa ada harapan kedua negara bisa menyegel kesepakatan dagang.
"Kami datang ke sini di bawah tekanan yang menunjukkan ketulusan hati China dan ingin dengan tulus, percaya diri, dan rasional untuk menyelesaikan beberapa perbedaan yang dihadapi China dan AS. Saya rasa ada harapan," papar Liu He, dikutip dari Reuters.
Selain itu, Trump juga mengaku telah menerima surat dari Presiden China Xi Jinping. Salah satu isi surat tersebut adalah "mari bekerja bersama dan kita lihat apa yang bisa kita capai," ujar Trump menirukan.
Trump pun ikut optimistis bahwa kesepakatan dagang bisa disegel.
"Adalah mungkin untuk melakukannya (menyegel kesepakatan dagang), mereka semua (delegasi China) ada di sini. Wakil Perdana Menteri (Liu He) yang merupakan salah satu orang yang paling dihormati dan salah satu pejabat tertinggi di China akan datang," papar Trump pada hari Kamis (9/5/2019) waktu setempat, dikutip dari CNBC International.
Namun tetap saja, kenaikan bea masuk yang sudah resmi dieskekusi berikut dengan persiapan untuk mengenakan bea masuk terhadap produk impor asal China senilai US$ 325 miliar membuat pelaku pasar khawatir bahwa kesepakatan dagang tak akan bisa diteken oleh kedua negara pada pekan ini.
IHSG kemudian naik ke titik tertingginya di hari ini di level 6.232,66 (+0,55% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin, 9/5/2019). Per akhir sesi 1, IHSG melemah 0,33% ke level 6.178,13. IHSG kini berada di level terlemahnya sepanjang tahun.
Saham-saham yang berkontribusi signifikan dalam mendorong IHSG melemah di antaranya: PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk/INTP (-6,15%), PT Gudang Garam Tbk/GGRM (-2,47%), PT Semen Indonesia Tbk/SMGR (-5,96%), PT Bank Danamon Indonesia Tbk/BDMN (-2,31%), dan PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (-0,67%).
Pelaku pasar grogi lantaran AS telah resmi menaikkan bea masuk terhadap produk impor asal China senilai US$ 200 miliar menjadi 25%, dari yang sebelumnya 10%. Kemarin, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa dirinya juga sudah mulai menyusun berkas yang diperlukan untuk mengenakan bea masuk sebesar 25% bagi produk impor asal China senilai US$ 325 miliar yang saat ini belum terdampak oleh perang dagang kedua negara.
Memang, ada sentimen positif yang menyelimuti gelaran dialog dagang AS-China yang sudah dimulai sejak kemarin di Washington dan akan berakhir pada hari ini waktu setempat. Pasca mendarat di Washington, Liu He mengungkapkan bahwa ada harapan kedua negara bisa menyegel kesepakatan dagang.
"Kami datang ke sini di bawah tekanan yang menunjukkan ketulusan hati China dan ingin dengan tulus, percaya diri, dan rasional untuk menyelesaikan beberapa perbedaan yang dihadapi China dan AS. Saya rasa ada harapan," papar Liu He, dikutip dari Reuters.
Selain itu, Trump juga mengaku telah menerima surat dari Presiden China Xi Jinping. Salah satu isi surat tersebut adalah "mari bekerja bersama dan kita lihat apa yang bisa kita capai," ujar Trump menirukan.
Trump pun ikut optimistis bahwa kesepakatan dagang bisa disegel.
"Adalah mungkin untuk melakukannya (menyegel kesepakatan dagang), mereka semua (delegasi China) ada di sini. Wakil Perdana Menteri (Liu He) yang merupakan salah satu orang yang paling dihormati dan salah satu pejabat tertinggi di China akan datang," papar Trump pada hari Kamis (9/5/2019) waktu setempat, dikutip dari CNBC International.
Namun tetap saja, kenaikan bea masuk yang sudah resmi dieskekusi berikut dengan persiapan untuk mengenakan bea masuk terhadap produk impor asal China senilai US$ 325 miliar membuat pelaku pasar khawatir bahwa kesepakatan dagang tak akan bisa diteken oleh kedua negara pada pekan ini.
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular