
Analisis Teknikal
Wall Street Merah Lagi, Bagaimana Nasib IHSG?
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
10 May 2019 08:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali anjlok hingga 1,13% pada level 6.198. posisi IHSG hari ini hanya selisih 4,3 poin dari level penutupan tahun lalu di 6.194.
Untuk perdagangan hari ini Jumat (10/5/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak variatif dengan kecenderungan melemah terbatas. level pergerakan yang berpotensi di uji berada antara 6.150 hingga 6.250.
Dari global, tiga indeks utama di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) pagi tadi berakhir dengan pelemahan. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) terkoreksi 0,54%, S&P 500 melemah 0,3%, dan Nasdaq Composite terkoreksi 0,41%.
Pelaku pasar enggan mengambil risiko dan cenderung menunggu hasil pertemuan Wakil Perdana Menteri China Liu He dengan delegasi AS di Washington, Kamis-Jumat waktu setempat.
Awalnya Wall Street bahkan sempat anjlok sampai di kisaran 1%. Namun pelemahan itu menipis karena ada perkembangan positif. Presiden AS Donald Trump mengaku mendapat surat dari Presiden China Xi Jinping yang memberi harapan bahwa damai dagang masih bisa terwujud.
"Beliau menulis surat yang indah kepada saya. Saya baru menerimanya, dan mungkin saya akan menghubungi beliau via telepon," ungkap Trump, mengutip Reuters.
Dari dalam negeri, kondisi yang tak menentu dari ketegangan geopolitik antara AS-China membuat investor asing melepas aset-aset berisiko untuk sementara waktu.
Investor asing membukukan jual bersih (net sell) sangat besar hari ini hingga mencapai Rp 1,55 triliun di pasar reguler. Kendati demikian, sepanjang tahun ini atau year to date, asing masih net buy Rp 2,78 triliun di pasar yang sama.
Pelaku pasar di dalam negeri juga sedang menantikan data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kuartal I-2019 yang akan diumumkan hari ini. Salah satu pos yang menjadi sorotan adalah transaksi berjalan (current account). Pada 2018, transaksi berjalan defisit -2,98%.
Dari sisi teknikal, posisi IHSG saat ini sudah berada di level penahan koreksi (support) terdekatnya. Terbentuknya pola lilin hitam (black candle) pada perdagangan kemarin mengindikasikan tren penurunan IHSG hari ini.
Jika terjadi penurunan kembali, IHSG berpotensi menguji level 6.152 sebagai support selanjutnya.
Secara jangka pendek, IHSG sedang mengalami tekanan karena bergerak di bawah rata-rata nilainya dalam 5 hari terakhir (moving average/MA5).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Untuk perdagangan hari ini Jumat (10/5/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak variatif dengan kecenderungan melemah terbatas. level pergerakan yang berpotensi di uji berada antara 6.150 hingga 6.250.
Dari global, tiga indeks utama di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) pagi tadi berakhir dengan pelemahan. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) terkoreksi 0,54%, S&P 500 melemah 0,3%, dan Nasdaq Composite terkoreksi 0,41%.
Pelaku pasar enggan mengambil risiko dan cenderung menunggu hasil pertemuan Wakil Perdana Menteri China Liu He dengan delegasi AS di Washington, Kamis-Jumat waktu setempat.
"Beliau menulis surat yang indah kepada saya. Saya baru menerimanya, dan mungkin saya akan menghubungi beliau via telepon," ungkap Trump, mengutip Reuters.
Dari dalam negeri, kondisi yang tak menentu dari ketegangan geopolitik antara AS-China membuat investor asing melepas aset-aset berisiko untuk sementara waktu.
Investor asing membukukan jual bersih (net sell) sangat besar hari ini hingga mencapai Rp 1,55 triliun di pasar reguler. Kendati demikian, sepanjang tahun ini atau year to date, asing masih net buy Rp 2,78 triliun di pasar yang sama.
Pelaku pasar di dalam negeri juga sedang menantikan data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kuartal I-2019 yang akan diumumkan hari ini. Salah satu pos yang menjadi sorotan adalah transaksi berjalan (current account). Pada 2018, transaksi berjalan defisit -2,98%.
Dari sisi teknikal, posisi IHSG saat ini sudah berada di level penahan koreksi (support) terdekatnya. Terbentuknya pola lilin hitam (black candle) pada perdagangan kemarin mengindikasikan tren penurunan IHSG hari ini.
![]() |
Secara jangka pendek, IHSG sedang mengalami tekanan karena bergerak di bawah rata-rata nilainya dalam 5 hari terakhir (moving average/MA5).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Most Popular