
Laba Melejit 25%, Adhi Karya Sebar Dividen Rp 129 M
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
09 May 2019 18:04

Jakarta, CNBC Indonesia - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Adhi Karya Tbk (ADHI) menyetujui pembagian dividen kepada pemegang saham sebesar 20% dari laba bersih perusahaan tahun 2018 atau sebesar Rp 128,8 miliar.
Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto mengatakan jumlah tersebut sama dengan besaran dividen yang dibagikan tahun lalu. Adapun sisa dana sebesar 80% dari laba bersih akan digunakan perusahaan untuk pengembangan usaha.
"Laba bersih yang ditahan Rp 515 miliar rupiah. Kenapa ditahan? Dalam rangka mengembangkan usaha, kami merencanakan beberapa investasi ke depan," kata Budi usai RUPST di Hotel Pullman, Jakarta, Kamis (9/5/2019).
Tahun lalu, Adhi Karya membukukan kenaikan laba bersih sebesar 24,97% menjadi Rp 644,15 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp 515,41 miliar. Laba bersih ini ditopang pendapatan yang tumbuh tipis 3,29% ke angka Rp 15,65 triliun dari tahun sebelumnya Rp 15,15 triliun.
Dalam RUPST tersebut, pemegang saham uga memutuskan untuk memberhentikan dengan hormat Muchlis Rantoni Luddin sebagai komisaris independen dan mengangkat Abdul Muni sebagai penggantinya.
Perseroan juga mengangkat kembali Pundjung Setya Brata sebagai direktur operasi 2.
Hingga akhir April 2019, Adhi sudah berhasil meraih kontrak baru sebesar Rp 3,9 triliun. "Realisasi kontrak baru tersebut diraih mayoritas berasa dari lini bisnis konstruksi dan EPC [engineering, procurement, and construction] sebesar 81% sedangkan sisanya sebesar 19% merupakan proyek dari lini bisnis lainnya."
Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru terdiri dari swasta/lainnya sebanyak 7%, BUMN sebesar 86%, sementara APBN/APBD sebesar 7%.
Dari sisi tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari gedung sebanyak 69%, dermaga 6%, jalan dan jembatan 2%, serta infrastruktur lainnya tercatat 23%.
"Sementara untuk progres LRT [light rail transit] wilayah Jabodetabek Fase I telah mencapai 61,9%," lanjut Budi.
Perinciannya adalah lintas pelayanan 1 Cawang-Cibubur telah mencapai 81,7%m Cawang-Kuningan-Dukuh Atas mencapai 50,7%, dan Cawang-Bekasi Timur 56%.
(tas) Next Article Adhi Catat Kontrak Baru Rp 19,7 T di 2020, Laba Ambles 96%
Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto mengatakan jumlah tersebut sama dengan besaran dividen yang dibagikan tahun lalu. Adapun sisa dana sebesar 80% dari laba bersih akan digunakan perusahaan untuk pengembangan usaha.
"Laba bersih yang ditahan Rp 515 miliar rupiah. Kenapa ditahan? Dalam rangka mengembangkan usaha, kami merencanakan beberapa investasi ke depan," kata Budi usai RUPST di Hotel Pullman, Jakarta, Kamis (9/5/2019).
Tahun lalu, Adhi Karya membukukan kenaikan laba bersih sebesar 24,97% menjadi Rp 644,15 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp 515,41 miliar. Laba bersih ini ditopang pendapatan yang tumbuh tipis 3,29% ke angka Rp 15,65 triliun dari tahun sebelumnya Rp 15,15 triliun.
Dalam RUPST tersebut, pemegang saham uga memutuskan untuk memberhentikan dengan hormat Muchlis Rantoni Luddin sebagai komisaris independen dan mengangkat Abdul Muni sebagai penggantinya.
Perseroan juga mengangkat kembali Pundjung Setya Brata sebagai direktur operasi 2.
Hingga akhir April 2019, Adhi sudah berhasil meraih kontrak baru sebesar Rp 3,9 triliun. "Realisasi kontrak baru tersebut diraih mayoritas berasa dari lini bisnis konstruksi dan EPC [engineering, procurement, and construction] sebesar 81% sedangkan sisanya sebesar 19% merupakan proyek dari lini bisnis lainnya."
Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru terdiri dari swasta/lainnya sebanyak 7%, BUMN sebesar 86%, sementara APBN/APBD sebesar 7%.
"Sementara untuk progres LRT [light rail transit] wilayah Jabodetabek Fase I telah mencapai 61,9%," lanjut Budi.
Perinciannya adalah lintas pelayanan 1 Cawang-Cibubur telah mencapai 81,7%m Cawang-Kuningan-Dukuh Atas mencapai 50,7%, dan Cawang-Bekasi Timur 56%.
(tas) Next Article Adhi Catat Kontrak Baru Rp 19,7 T di 2020, Laba Ambles 96%
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular