Analisis Teknikal

IHSG Babak Belur, Masihkah Esok Memerah?

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
09 May 2019 17:39
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali anjlok.
Foto: Ilustrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta,CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali anjlok. Aksi lepas saham baik dilakukan investor asing maupun investor dalam negeri membuat IHSG amblas 1,14% ke level 6.198,80 pada perdagangan Kamis ini (9/5/2019).

Praktis, posisi IHSG hari ini hanya selisih 4,3 poin dan bisa menyamai level penutupan tahun lalu yakni 6.194.

Kondisi yang tak menentu dari ketegangan geopolitik antara AS-China menjadi topik utama yang cenderung mengarah negatif. Hal ini membuat investor asing melepas aset-aset berisiko untuk sementara waktu.

Investor asing membukukan jual bersih (net sell) sangat besar hari ini hingga mencapai Rp 1,55 triliun di pasar reguler. Kendati demikian, sepanjang tahun ini atau year to date, asing masih net buy Rp 2,78 triliun di pasar yang sama.


Pasar sedikit gugup menunggu hasil perundingan AS-China dalam 2 hari pertemuan di Washington.

Pelaku pasar dibuat khawatir jika pertemuan tersebut tidak menghasilkan sebuah solusi. Pasalnya AS secara resmi akan merealisasikan bea impor sebesar 25% bagi produk-produk asal China senilai US$ 200 miliar mulai Jumat besok (10/5/2019).

Pasar di dalam negeri juga menantikan data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kuartal I-2019 pada esok hari. Salah satu pos yang menjadi sorotan adalah transaksi berjalan (current account). Sepanjang tahun 2018, transaksi berjalan masih defisit -2,98%.

Dari sisi teknikal, posisi IHSG saat ini masuk level penahan koreksi (support) terdekatnya. Terbentuknya pola lilin hitam (balck candle) mengindikasikan tren penurunan IHSG esok hari.

Sumber: Refinitiv


Jika terjadi penurunan kembali, IHSG berpotensi menguji level 6.152 sebagai support selanjutnya.

Secara jangka pendek, IHSG sedang mengalami tekanan karena bergerak di bawah rata-rata nilainya dalam 5 hari terakhir (moving average/MA5).

TIM RISET CNBC INDONESIA


(yam/tas) Next Article Penguatan IHSG Masih Terjaga, Asing Mulai Masuk Obligasi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular