Pemilu 2019

Ribut Hasil Pilpres Bikin Suram Saham, Obligasi & Rupiah

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
08 May 2019 15:27
Investor Gelisah Tungggu Utak-Atik Kabinet
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Tak sampai disitu, ketika pemenang pilpres sudah resmi ditentukan nantinya (kemungkinan setelah melalui proses di MK), masih ada ketidakpastian yang menyelimuti yakni terkait dengan susunan kabinet yang akan mengawal presiden dan wakil presiden terpilih dalam menahkodai pemerintah 5 tahun ke depan.

Bahkan jika Joko Widodo selaku petahana yang keluar sebagai pemenang nantinya, pelaku pasar juga berpotensi terus bermain defensif. Pasalnya, saat ini ada beberapa nama menteri yang kinerjanya dianggap kurang baik oleh pelaku pasar maupun masyarakat luas.

Nama teranyar adalah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Kemarin, tagar #PecatBudiKarya sempat menjadi trending topic di Twitter. Tingginya harga tiket pesawat menjadi hal yang membuat masyarakat geram terhadap BKS, sapaan akrab sang menteri.

Bayangkan saja, harga tiket pesawat rute Jakarta-Padang untuk keberangkatan hari Kamis (9/5/2019) yang paling murah saja mencapai Rp 1.266.800 untuk orang dewasa (penelusuran di situs Traveloka, 8 Mei 2019 pukul 11:00 WIB). Padahal, harga tiket serupa hanya berada di kisaran Rp 600.000 pada tahun-tahun sebelumnya.

Tingginya harga tiket pesawat terjadi kala harga minyak mentah dunia sedang relatif rendah. Rata-rata harga minyak Brent sepanjang kuartal-I 2019 tercatat lebih rendah hingga 5,04% dibanding rata-rata kuartal-I 2018. Sebagai informasi, komponen bahan bakar memiliki andil yang paling besar dalam pembentukan biaya operasional penerbangan.

Dampak dari tingginya harga tiket pesawat ini benar-benar terasa. Berdasarkan data yang dipublikasikan Badan Pusat Statistik (BPS), penumpang angkutan udara domestik sepanjang kuartal-I 2019 anjlok hingga 17,66% dibanding kuartal-I 2018. Data ini memperlihatkan bahwa semakin banyak masyarakat yang tidak lagi dapat menikmati layanan angkutan udara.

Selain BKS, menteri yang sering disorot kinerjanya oleh masyarakat adalah Menteri Pertanian Amran Sulaiman, seiring dengan ketidakstabilan harga bahan pangan seperti beras, gula, dan jagung.

Pelaku pasar akan bermain defensif sembari menantikan langkah Joko Widodo terkait urusan kabinetnya.

Kalau justru Prabowo yang menang, aksi jual di pasar keuangan Indonesia mungkin bisa lebih besar karena statusnya sebagai non-petahana praktis membuat susunan kabinet menjadi lebih tak pasti.

Urusan kabinet memang tak bisa dianggap sepele. Bagi pelaku pasar saham, mungkin masih ingat yang namanya Sri Mulyani effect. Pada tanggal 27 Juli 2016, Sri Mulyani diumumkan oleh Joko Widodo sebagai menteri keuangan menggantikan Bambang Brodjonegoro. Pada saat itu, IHSG melesat nyaris 1%.

TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular