Investor Asing Kabur 4 Hari Beruntun, IHSG Jatuh 0,74%

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
08 May 2019 12:54
Pesatnya Penjualan Ritel Jadi Tak Terasa
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Kuatnya sentimen negatif berupa perang dagang AS-China yang kian panas membuat kehadiran sentimen positif dari dalam negeri yakni pesatnya penjualan barang-barang ritel menjadi tak terasa.

Berdasarkan Survei Penjualan Eceran (SPE) yang dirilis Bank Indonesia (BI) kemarin (7/5/2019), penjualan barang-barang ritel diketahui melesat hingga 10,1% secara tahunan pada bulan Maret, mengalahkan capaian periode yang sama tahun sebelumnya yakni pertumbuhan sebesar 2,5% saja.

Lantas, sepanjang 3 bulan pertama tahun ini pertumbuhan penjualan barang-barang ritel selalu berhasil mengalahkan capaian periode yang sama tahun sebelumnya.


Untuk periode Januari 2019, penjualan barang-barang ritel tumbuh sebesar 7,2%, lebih baik dari capaian Januari 2018 yakni kontraksi sebesar 1,8%. Untuk periode Februari 2019, penjualan barang-barang ritel tumbuh sebesar 9,1%, lebih baik dari capaian Februari 2018 yakni pertumbuhan sebesar 1,5%.

Untuk bulan April, angka sementara menunjukkan bahwa terjadi pertumbuhan penjualan barang-barang ritel sebesar 5,7%, di atas pertumbuhan periode April 2018 yang sebesar 4,1%.


Angka pertumbuhan penjualan ritel yang menggembirakan tersebut lantas melengkapi rilis data yang berkaitan dengan konsumsi lainnya yakni Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang juga menggembirakan.

Untuk periode April, BI mencatat IKK berada di level 128,1, naik dibandingkan capaian bulan Maret yaitu 124,5. Nilai IKK pada bulan April merupakan yang tertinggi sejak Juni 2018.

Kenaikan IKK pada bulan lalu didorong oleh kedua komponen pembentuknya. Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) naik menjadi 124,8, dari yang sebelumnya 121,4. Sementara itu, Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) naik menjadi 152,8, dari yang sebelumnya 151,6.


Pesatnya pertumbuhan penjualan ritel sejatinya bisa terus dimanfaatkan investor untuk mengoleksi saham-saham konsumer.

Pada penutupan perdagangan kemarin, indeks sektor barang konsumsi terapresiasi sebesar 0,14%. Pada hari ini, yang terjadi justru koreksi sebesar 0,64%.


LANJUT KE HALAMAN BERIKUTNYA>> (ank/tas)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular