Pesaing Diputus Pailit, Saham Emiten Beras Melesat

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
08 May 2019 10:10
Umumnya, emiten HOKI rata-rata diperdagangkan sebanyak 18,93 juta transaksi
Foto: Ilustrasi beras (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pada awal perdagangan sesi I hari ini (8/5/2019), harga saham PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) melesat 4,55% ke level Rp 690/unit pada saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sedang mengalami tekanan.

Emiten beras satu ini, juga cukup aktif diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai Rp 26,19 miliar dari 38,41 juta unit transaksi. Umumnya, emiten HOKI rata-rata diperdagangkan sebanyak 18,93 juta transaksi

Harga saham HOKI mendapat suntikan dari sentimen rilis data ekonomi, dan fakta bahwa salah satu pesaing terbesarnya, PT Dunia Pangan (DP) dinyatakan pailit.

Kemarin (7/5/2019) Bank Indonesia melaporkan nilai indeks Penjualan Riil (IPR) Maret tercatat sebesar 230,1 atau meningkat 10,7% year-on-year (YoY). Pertumbuhan tersebut adalah pertumbuhan tertinggi sejak Desember 2016.

Mayoritas semua kelompok barang membukukan peningkatan pada Maret 2019, kecuali kelompok kperalatan informasi dan komunikasi yang terkoreksi 6,3% YoY.

Rilis data ekonomi tersebut mengindikasikan bahwa konsumsi rumah tangga masih kuat dan diperkerikan akan terus tumbuh pada bulan-bulan selanjutnya. Hal ini dikarenakan pada kuartal II-2019 ada momentum Ramadhan-Idul Fitri yang merupakan puncak konsumsi rumah tangga.

Lebih lanjut, pangsa pasar produsen dan distributor beras satu ini besar kemungkinan akan bertambah. Pasalnya, PT Dunia Pangan dan entitas anaknya, yaitu PT Jatisari Srirejeki (JSR), PT Indo Beras Unggul (IBU) dan PT Sukses Abadi Inti Karya (SAKTI) dinyatakan pailit oleh Pengadilan Tinggi Negeri Semarang.

Keputusan tersebut diambil atas dasar pertimbangan bahwa perusahaan tak mampu membayarkan pinjamannya ke sejumlah kreditur, dengan total utang sekitar Rp 3,8 triliun.

Apabila operasional perusahaan berhenti sepenuhnya, maka akan ada penurunan pasokan beras di pasar sekitar 480.000 ton tahun ini. Nilai tersebut adalah total kapasitas poduksi DP pada 2017.

Di lain pihak, dari sisi kinerja keuangan, HOKI mencatat pertumbuhan total pendapatan yang relatif stabil pada kuartal I-2019.

Penjualan perusahaan naik 4,79% secara tahunan menjadi Rp 398,62 miliar, dibanding capaian kuartal pertama tahun lalu sebesar Rp 380,42 miliar.

Jika dirinci, penjualan beras HOKI pada 3 bulan pertama tahun ini sejatinya hanya naik 3,39% YoY. Namun, karena jumlah beras retur tercatat anjlok 47,3% secara tahunan menjadi hanya Rp 5,52 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 10,47 miliar.

Akan tetapi, kinerja bottom line atau laba bersih perusahaan tertekan dengan mencatatkan koreksi tipis 1,13% YOY menjadi Rp 26,08 miliar. Laba bersih perusahaan mengalami penurunan karena biaya bahan baku, beban bunga dan beban administrasi bank melejit.

Biaya bahan baku dan pengemas, yang termasuk pos biaya pokok, tercatat naik 7,24% YoY menjadi Rp 347,22 miliar dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 323,77 miliar.

Sementara itu, beban bunga meningkat 126,77% YoY ke level Rp 4,13 miliar, sedangkan beban administrasi bank melesat 166,36% secara tahunan menjadi Rp 810,91 juta.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/hps) Next Article Torehan Laba HOKI, Bikin Harga Saham Cuan 8,11%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular