Analisis Teknikal

Terpengaruh Wall Street, IHSG Bisa Berakhir di Zona Merah

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
08 May 2019 09:02
IHSG akan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat. level pergerakan yang berpotensi di uji berada antara 6.225 hingga 6.325.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bangkit dari koreksi tiga hari beruntun. Kemarin IHSG naik 0,65% dan berakhir pada level 6.297.

Untuk perdagangan hari ini Selasa (7/5/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat. level pergerakan yang berpotensi di uji berada antara 6.225 hingga 6.325.

Tiga indeks utama di bursa Wall Street AS yang pagi tadi minus berpotensi merembet ke bursa Asia termasuk ke Indonesia. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) anjlok 1,79%, S&P 500 amblas 1,65%, dan Nasdaq Composite ambrol 1,96%.

Perkembangan friksi dagang AS-China yang semakin meruncing membuat investor gugup. Tidak hanya Trump, sejumlah pembantunya juga galak terhadap China.

"Dalam beberapa pekan terakhir, kami melihat ada penurunan komitmen dari pihak China. Kami tidak bicara soal membatalkan dialog, tetapi mulai Jumat akan ada tarif bea masuk baru," tegas Robert Lighthizer, Kepala Perwakilan Dagang AS, dikutip dari Reuters.

Dari dalam negeri, IHSG dan rupiah sudah tertekan cukup lama. Keduanya menyimpan energi untuk technical rebound, dan energi itu dilepaskan kemarin.

Memasuki bulan Ramadan, indeks sektor konsumer seakan mendapat tambahan tenaga dengan menguat sebesar o,14%. Demografi penduduk Indonesia
mayoritas beragama islam sehingga barang konsumsi akan di buru dalam memenuhi kebutuhan.

Faktor lain yang menjadi sentimen positif berasal dari data penjualan ritel yang baru diumumkan Bank Indonesia (BI). data penjualan ritel Maret diumumkan melesat 10,7% year-on-year (YoY), merupakan pencapaian terbaik sejak Desember 2016.

Secara teknikal, IHSG masih cukup fluktuatif karena masih di fase jenuh netral, jika mengacu pada indikator teknikal Stochastic Slow yang mengukur momentum tingkat kejenuhan.
Wall Street Anjlok, IHSG Bisa Tutup di Zona Merah LagiSumber: Refinitiv
Terbentuknya pola dragonfly doji (flat) dan pola lilin putih (white candle) pada perdagangan kemarin masih belum mengkonfirmasi akan penguatan sebenarnya.

IHSG masih dalam tekanan karena masih bergerak dibawah nilai rata-ratanya dalam lima hari terakhir (moving average/MA5), artinya sedang tertekan dalam jangka pendek.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Sepekan Ini, IHSG Anteng di Zona Merah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular