Waspada Perang Dagang, Harga Emas Antam Naik Seceng!

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
07 May 2019 11:04
Harga emas logam mulia acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik Rp 1.000 (0,16%) menjadi Rp 616.000 per gram.
Foto: Ilustrasi Karyawan menunjukkan emas batangan yang dijual di Butik Emas, Sarinah, Jakarta Pusat. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas logam mulia acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik Rp 1.000 (0,16%) menjadi Rp 616.000 per gram pada perdagangan Selasa ini (7/5/2019) dari hari sebelumnya Rp 615.000 per gram.

Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.

Selain itu, harga beli kembali (buyback) emas Antam juga naik Rp 2.000 (naik 0,34%) menjadi Rp 590.000 per gram. Harga ini menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut.



Harga emas Antam kembali bergerak ke utara dikarenakan potensi perang dagang Amerika Serikat (AS)-China yang kembali bergelora.

Pasalnya, Presiden AS Donald Trump pada hari Minggu (5/5/2010) melalui cuitan di akun Twitter-nya menyampaikan akan menaikkan bea masuk untuk produk impor China.

Trump akan menaikkan tarif barang dari 10% menjadi 25% atas produk made in China senilai US$ 200 miliar, pada hari Jumat. Trump juga mengatakan akan menargetkan tarif 25% pada US$ 325 miliar produk impor asal China yang belum kena bea masuk.

Ancaman ini diberikan Trump karena perundingan dagang dengan Negeri Tirai Bambu berlangsung sangat lamban, bahkan pemerintah China masih mencoba menegosiasikan kembali beberapa hal.

"Selama 10 bulan terakhir, China membayar bea masuk 25% untuk importasi produk-produk high-tech senilai US$ 50 miliar dan 10% untuk produk-produk lain senilai US$ 200 juta. Pembayaran ini sedikit banyak berperan dalam data-data ekonomi kita yang bagus. Jadi yang 10% akan naik menjadi 25% pada Jumat," cuit Trump di Twitter.

Waspada Perang Dagang, Harga Emas Antam Kembali MenguatFoto: Donald Trump Twitter 1 China

"Sementara US$ 325 miliar importasi produk-produk China belum kena bea masuk, tetapi dalam waktu dekat akan dikenakan 25%. Bea masuk ini berdampak kecil terhadap harga produk. Dialog dagang tetap berlanjut, tetapi terlalu lamban, karena mereka berupaya melakukan renegosiasi. Tidak!" cuit Trump lagi.


Ekskalasi perang dagang AS-China yang berpotensi menguat membuat risk appetite investor sirna, sehingga investor lebih memilih bermain aman di aset safe haven atau aset minim risiko seperti emas.

Di tengah ketidakpastian situasi geopolitik, emas menjadi pilihan favorit pelaku pasar karena fungsinya yang juga sebagai instrumen pelindung nilai (hedging) saat kondisi perekonomian global tak menentu.

Namun setidaknya, pihak China masih berminat untuk melanjutkan negosiasi pekan ini di Washington.

"Kami sedang dalam proses untuk memahami situasi terkini. Apa yang bisa saya sampaikan adalah delegasi China sedang mempersiapkan diri untuk berkunjung ke AS. Hal yang terpenting adalah kami berharap AS bisa bekerja sama untuk mencapai tujuan kolektif yang saling menguntungkan, kesepakatan yang win-win dan saling menghargai," papar Geng Shuang, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, mengutip Reuters.

Masih ada secercah harapan damai dagang benar-benar terjadi. Setidaknya risiko perlambatan ekonomi global agak menipis, membuat penguatan harga emas agak terbatas.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(dwa/tas) Next Article Tak Terbendung, Harga Emas 6 Hari Cetak Rekor Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular