Duh! Ekonomi RI Q1-2019 Tumbuh 5,07%, Jauh dari Harapan Pasar

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
06 May 2019 11:23
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan I-2019.
Foto: Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan I-2019, Indeks Tendensi Bisnis dan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan I-2019, dan Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Februari 2019(CNBC Indonesia/Lidya Julita S)
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan I-2019.

BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2019 mencapai 5,07%.

Sayangnya, ekonomi Indonesia jauh di bawah harapan pasar. Dalam Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia, ekonom memproyeksikan perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,19% secara tahunan (year-on-year/YoY), lebih tinggi dari kuartal-I 2018 dan juga kuartal-IV 2018 yang masing-masing sebesar 5,06% YoY dan 5,18% YoY.

"Laju pertumbuhan triwulanan tercatat negatif 0,52%," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi persnya di Gedung BPS, Senin (6/5/2019).

Waduh, Ekonomi RI Q1-2019 Tumbuh di Bawah Harapan PasarFoto: Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan I-2019, Indeks Tendensi Bisnis dan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan I-2019, dan Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Februari 2019(CNBC Indonesia/Lidya Julita S)


Sementara jika melihat proyeksi yang disampaikan Bank Indonesia (BI) meramalkan ekonomi Indonesia tumbuh 5,2% di kuartal I-2019. Konsumsi menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi di tiga bulan awal 2019 ini.

Sektor pertanian pada Triwulan I-2019 ini tumbuh hanya 1,81%. Tanaman pangan mengalami kontraksi 5,94%. Sementara sektor, industri masih tumbuh 3,86% (year on year).

"Sementara perdagangan tumbuh kuat 5,26%, kuat jauh lbh baik dr sebelumnya," kata Suhariyanto.

Berdasarkan sumbernya, pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I-2019 masih ditopang industri pengolahan yang tumbuh tinggi mencapai 0,83%.

"Sedangkan dari sisi pengeluarannya, konsumsi rumah tangga 5,01%. Lebih tinggi dari triwulan I-2018 yang mencapai 4,94%," kata Suhariyanto.




(dru/dru) Next Article BKPM: Investasi Loyo Penyebab PDB 2018 'Hanya' Tumbuh 5,17%

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular