Buka-Bukaan Menteri Soal Fakta Ekonomi Jokowi

Monica Wareza, CNBC Indonesia
05 October 2019 20:20
Buka-Bukaan Menteri Soal Fakta Ekonomi Jokowi
Foto: Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama para menterinya telah melakukan evaluasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2014-2019 yang dilakukan dalam sidang kabinet paripurna.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menjelaskan dalam empat tahun terakhir terdapat beberapa poin yang berhasil dan tak berhasil dicapai oleh pemerintahan presiden saat ini.

"Memang yang kami sampaikan belum bisa gambarkan data terakhir karena sebagian besar data 2019 belum ada. Kecuali kami melakukan semacam prognosa atau perkiraan. Tapi bisa kita lihat beberapa indikator penting," jelas Bambang.

Evaluasi ini akan menjadi bahan bagi Bappenas untuk persiapan RPJMN tahun 2020-2024 nanti.


Berikut beberapa target yang berhasil dicapai oleh pemerintah:


1) Inflasi. Pergerakan inflasi berhasil dijaga di kisaran 3 - 4% sesuai dengan RPJMN 2014 - 2019. Pemerintah berhasil menjaga stabilitas inflasi pada titik rendah untuk mempertahankan daya beli masyarakat.

2) Tingkat kemiskinan yang berhasil diturunkan sampai single digit. Diperkirakan sampai akhir tahun ini angka kemiskinan di Indonesia masih bisa kembali diturunkan sampai 9,2%.

3) Indeks pembangunan manusia (IPM) yang berhasil ditekan di bawah 70. IPM Indonesia sudah masuk dalam kategori high human development index, diperkirakan akhir 2019 IPM bisa mencapai angka 72.

"Target stunting meski masih tinggi untuk ukuran dunia, tapi selama 5 tahun ini bisa tercapai. Demikian juga prevalensi TBC. Untuk pendidikan rata-rata lama sekolah penduduk di atas 15 tahun, targetnya juga sudah tercapai," kata dia.

4) Target dwelling time. Pada tahun ini, dwelling time diperkirakan mencapai 3 - 4 hari, atau masih dalam rentang target yang ditetapkan oleh pemerintah dalam RPJMN 2014 - 2019.

"Yang lain, rasio elektrifikasi yang targetnya 96,6% sudah tercapai hampir 100%. Demikian juga konsumsi listrik per kapita yang sudah mencapai 1.200 kwh per orang," imbuhnya.


Berlanjut ke halaman 2 >>>


Berikut target-target pemerintah lima tahun terakhir yang tidak tercapai:

1) Pertumbuhan ekonomi yang dipatok di RPJMN 2014 - 2019 sebesar 7%. Realisasinya dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak pernah menyentuh angka target yang ditetapkan.

Meskipun realisasi pertumbuhan sepanjang 2019 belum dipublikasikan, pemerintah cukup pesimistis pertumbuhan ekonomi di tahun ini bisa sesuai target RPJMN 2014 - 2019. Begitupun, dengan angka tax ratio.


2) Target wisatawan mancanegara yang dipatok di angka 20 juta orang. Pemerintah bersikap realistis, dengan hanya memperkirakan target wisatawan mancanegara yang melancong ke Indonesia hanya 17 - 18 juta orang.

"Yang katakan sulit tercapai misalnya wisatawan mancanegara. Target 2019 20 juta. Perkiraannya 2019 ini mungkin di seputaran 17 - 18 juta," jelas Bambang.

3) Indeks gini yang dipatok 0,36. Indeks gini memang dalam trend menurun, namun harus diakui bahwa indikator tersebut tidak mencapai target.

"Indeks gini menurun cukup baik dari sebelumnya di atas 0,4, sekarang menjadi di seputaran 0,382. Tapi memang targetnya terlalu tinggi 0,36, sehingga belum mencapai. Tapi yang paling penting trennya sudah kita bangun," terang dia.


4) Penegakan hukum dan realisasi belanja modal pemerintah daerah yang dianggap masih relatif rendah. Hal ini, tentu dianggap menghambat pembangunan.
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular