
Rupiah Dibantai 9 Hari, IHSG Boncos & Asing Keluar
Houtmand P Saragih & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
03 May 2019 11:44

Kinclongnya data ekonomi yang dirilis di Negeri Paman Sam membuat dolar AS begitu berkilau di mata pelaku pasar dalam beberapa waktu terakhir. Menjelang akhir pekan kemarin, pembacaan awal atas angka pertumbuhan ekonomi periode kuartal-I 2019 diumumkan sebesar 3,2% (QoQ annualized), jauh di atas konsensus dan capaian kuartal sebelumnya yang hanya sebesar 2,2%, seperti dilansir dari Forex Factory.
Kuatnya angka pertumbuhan ekonomi AS kemudian mendorong The Federal Reserve selaku bank sentral AS untuk mengeluarkan pernyataan yang jauh dari nada dovish.
Pasca mengumumkan bahwa tingkat suku bunga acuan dipertahankan di level 2,25%-2,5%, pada hari Rabu (1/5/2019) waktu setempat, Gubernur The Fed Jerome Powell mengeluarkan pernyataan yang mengindikasikan bahwa suku bunga acuan akan terus dipertahankan hingga akhir tahun.
"Kami merasa stance kebijakan kami masih layak dipertahankan untuk saat ini. Kami tidak melihat ada tanda-tanda yang kuat untuk menuju ke arah sebaliknya. Saya melihat kita dalam jalur yang benar," tegas Powell dalam konferensi pers usai rapat, mengutip Reuters.
"Pasar tenaga kerja tetap kuat. Ekonomi juga tumbuh solid. Apa yang kami putuskan hari ini sebaiknya tidak dibaca sebagai sinyal perubahan kebijakan pada masa mendatang," tambah Powell.
Padahal sebelumnya, pelaku pasar berekspektasi bahwa akan ada pemangkasan tingkat suku bunga acuan. Seiring dengan semakin memudarnya ekspektasi bahwa tingkat suku bunga acuan akan dipangkas pada tahun ini, praktis dolar AS menjadi memiliki energi untuk menguat melawan rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank)
Kuatnya angka pertumbuhan ekonomi AS kemudian mendorong The Federal Reserve selaku bank sentral AS untuk mengeluarkan pernyataan yang jauh dari nada dovish.
Pasca mengumumkan bahwa tingkat suku bunga acuan dipertahankan di level 2,25%-2,5%, pada hari Rabu (1/5/2019) waktu setempat, Gubernur The Fed Jerome Powell mengeluarkan pernyataan yang mengindikasikan bahwa suku bunga acuan akan terus dipertahankan hingga akhir tahun.
"Pasar tenaga kerja tetap kuat. Ekonomi juga tumbuh solid. Apa yang kami putuskan hari ini sebaiknya tidak dibaca sebagai sinyal perubahan kebijakan pada masa mendatang," tambah Powell.
Padahal sebelumnya, pelaku pasar berekspektasi bahwa akan ada pemangkasan tingkat suku bunga acuan. Seiring dengan semakin memudarnya ekspektasi bahwa tingkat suku bunga acuan akan dipangkas pada tahun ini, praktis dolar AS menjadi memiliki energi untuk menguat melawan rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular