Beban Usaha Turun, Laba GGRM Q1-2019 Naik 24%

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
30 April 2019 12:34
Dengan demikian, margin bersih perusahaan mencapai 8,99% dan laba bersih per saham yang dapat didistribusikan sebesar Rp 1.224/unit saham.
Foto: PT. Gudang Garam (CNBC Indonesia/Houtman P Saragih)
Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu market leader industri rokok, PT Gudang Garam Tbk (GGRM), hari ini (30/4/2019) merilis kinerja keuangan kuartal pertama 2019.

Sepanjang kuartal pertama tahun 2019, laba bersih perusahaan melesat 24,48% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 2,36 triliun dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,89 triliun.

Dengan demikian, margin bersih perusahaan mencapai 8,99% dan laba bersih per saham yang dapat didistribusikan sebesar Rp 1.224/unit saham.

Jika dirinci, bottom line atau laba GGRM berhasil tumbuh positif seiring dengan peningkatan pada pos penjualan. Total penjualan perusahaan hingga akhir Maret 2019 naik 19,18% YoY menjadi Rp 26,2 triliun.

Mayoritas pendapatan masih berasal dari penjualan rokok lokal, terutama tipe rokok kretek mesin. Penjualan rokok lokal naik 18,82% secara tahunan menjadi Rp 25,65 triliun, dimana 98% total penjualan tersebut berasal dari kretek mesin.

Jadi bisa disimpulkan bahwa, jika permintaan rokok kretek dalam negeri anjlok, otomatis akan berdampak besar pada pemasukan GGRM.

Lebih lanjut, faktor lain yang menyokong laju pertumbuhan laba bersih perusahaan adalah penurunan pada salah satu pos pembiayaan utama, yaitu beban umum (administrasi) dan beban penjualan.

Hingga akhir Maret 2019, beban umum perusahaan terkoreksi tipis 1,42% YoY menjadi Rp 690,14 miliar dari kuartal I-2018 sebesar Rp 700,11 miliar. Beban umum turun didukung dari penurunan biaya atas penyusutan aset tetap dan biaya perbaikan & pemeliharaan.

Sementara itu, beban penjualan mencatatkan koreksi yang lebih dalam dengan turun 7,84% YoY. Hal ini dikarenakan penurunan biaya transportasi, pengangkutan, beban pemasaran, dan kompensasi karyawan.

Di lain pihak, pada kuartal I-2019 total aset Gudang Garam terkoreksi tipis 4,97% dibanding akhir tahun 2019 menjadi Rp 65,66 triliun. Koreksi pada total aset disebabkan penurunan jumlah persediaan dan aset tetap.

Sedangkan untuk total liabilitas perusahaan melemah lebih dalam menjadi Rp 18,17 triliun dari akhir tahun lalu yang tercatat Rp 23,96 triliun. Total liabilitas turun cukup signifikan karena pinjaman jangka pendek, terutama antara PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan perusahaan menurun drastis.

Pada periode akhir tahun lalu pinjaman dari BMRI sebesar Rp 10,27 triliun. Lalu, pada kuartal I-2019 berkurang menjadi Rp 1,94 triliun.

Sementara itu, total ekuitas Gudang Garam di akhir Maret tahun ini mencapai Rp 47,48 triliun.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/hps) Next Article Cuma Jualan Rokok, Laba Gudang Garam Tembus Rp 10,8 T di 2019

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular