
Duh! Harga Komoditas RI Masih Negatif, Kopi Paling Parah!
Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
30 April 2019 11:10

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks harga komoditas masih negatif pada triwulan I-2019. Bahkan angkanya lebih parah dari 2018 lalu.
Data Bank Indonesia, yang dikutip dari Tinjauan Kebijakan Moneter (TKM) April 2019 mencatatkan indeks harga komoditas ekspor RI minus 3,1 sampai akhir triwulan I-2019. Di 2018, Indeks harga komoditas ekspor minus 2,8.
"Sejalan dengan melambatnya pertumbuhan volume perdagangan dunia, harga komoditas global juga diprakirakan menurun, kecuali harga minyak yang meningkat karena faktor geopolitik," tulis BI dalam laporannya, Selasa (30/4/2019).
Penurunan harga terjadi di hampir seluruh komoditas seiring dengan perlambatan perekonomian dunia. Harga batu bara masih rendah seiring dengan peningkatan produksi batu bara dari China dan Indonesia.
"Penurunan harga minyak dunia hingga awal 2019 dipengaruhi oleh implementasi OPEC+ cut yang belum sepenuhnya memenuhi komitmen. Pada perkembangan terkini, harga minyak menunjukkan kenaikan karena faktor geopolitik, antara lain krisis politik dan ekonomi di Venezuela serta krisis politik dan perang di Libya yang berdampak pada berlanjutnya gangguan produksi minyak."
"Ke depan, harga minyak diperkirakan meningkat seiring dengan OPEC+ cut yang mulai berjalan efektif."
Sementara, BI juga mencatat dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi global, volume perdagangan dunia mengalami penurunan.
Penurunan volume perdagangan dunia juga dipengaruhi oleh penerapan tarif impor AS kepada Tiongkok. Aktivitas ekspor dan impor di negara maju juga terus mengalami penurunan sejalan dengan rendahnya pertumbuhan ekonomi negara maju.
"Aktivitas ekspor-impor negara berkembang terkoreksi, setelah peningkatan ekspor dan impor yang cukup tinggi karena aksi frontloading Tiongkok."
"Ke depan, perdagangan dunia diprakirakan membaik seiring dengan ketegangan perdagangan AS-Tiongkok yang diperkirakan mereda dan perbaikan permintaan dari Tiongkok seiring adanya stimulus fiskal," demikian laporan BI.
(dru) Next Article Filipina Sepakat Tinjau Ulang Bea Masuk Kopi Instan Asal RI
Data Bank Indonesia, yang dikutip dari Tinjauan Kebijakan Moneter (TKM) April 2019 mencatatkan indeks harga komoditas ekspor RI minus 3,1 sampai akhir triwulan I-2019. Di 2018, Indeks harga komoditas ekspor minus 2,8.
"Sejalan dengan melambatnya pertumbuhan volume perdagangan dunia, harga komoditas global juga diprakirakan menurun, kecuali harga minyak yang meningkat karena faktor geopolitik," tulis BI dalam laporannya, Selasa (30/4/2019).
![]() |
"Penurunan harga minyak dunia hingga awal 2019 dipengaruhi oleh implementasi OPEC+ cut yang belum sepenuhnya memenuhi komitmen. Pada perkembangan terkini, harga minyak menunjukkan kenaikan karena faktor geopolitik, antara lain krisis politik dan ekonomi di Venezuela serta krisis politik dan perang di Libya yang berdampak pada berlanjutnya gangguan produksi minyak."
"Ke depan, harga minyak diperkirakan meningkat seiring dengan OPEC+ cut yang mulai berjalan efektif."
Sementara, BI juga mencatat dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi global, volume perdagangan dunia mengalami penurunan.
![]() |
Penurunan volume perdagangan dunia juga dipengaruhi oleh penerapan tarif impor AS kepada Tiongkok. Aktivitas ekspor dan impor di negara maju juga terus mengalami penurunan sejalan dengan rendahnya pertumbuhan ekonomi negara maju.
"Aktivitas ekspor-impor negara berkembang terkoreksi, setelah peningkatan ekspor dan impor yang cukup tinggi karena aksi frontloading Tiongkok."
"Ke depan, perdagangan dunia diprakirakan membaik seiring dengan ketegangan perdagangan AS-Tiongkok yang diperkirakan mereda dan perbaikan permintaan dari Tiongkok seiring adanya stimulus fiskal," demikian laporan BI.
(dru) Next Article Filipina Sepakat Tinjau Ulang Bea Masuk Kopi Instan Asal RI
Most Popular