Ada Wifi Disediakan Mahata, Menhub Tanya Keamanan Garuda
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
29 April 2019 18:31
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Mahata Aero Teknologi belakangan ramai diperbincangkan karena terlibat dalam kejanggalan laporan keuangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, tidak begitu memahami rekam jejak Mahata di bidang perhubungan.
"Kemenhub [Kementerian Perhubungan] belum pernah berhubungan dengan PT Mahata," ungkapnya dalam live program Closing Bell CNBC Indonesia TV, Senin (29/4/2019).
Asal tahu saja, Garuda meneken kontrak kerja-sama dengan PT Mahata Aero Teknologi untuk pemasangan layanan konektivitas (onboard wifi) dan hiburan pesawat. Nilainya pada 2018 mencapai US$ 239,94 juta sebagaimana diumumkan tahun lalu.
Angka itu termaktub dalam laporan keuangan tahunan periode 2018 yang dipublikasikan oleh perusahaan pelat merah tersebut. Perjanjian kerja sama diteken pada 31 Oktober 2018 dan kemudian diamandemen pada 26 Desember.
Perihal transaksi ini, Budi Karya Sumadi menegaskan bahwa layanan wifi dan hiburan bukanlah aspek utama dalam bisnis penerbangan.
"Kegiatan wifi adalah kegiatan minor dari proses maksapai, tak masuk dalam konteks kita berikan klarifikasi," paparnya.
Kendati demikian, perhatian Menhub tertuju pada dampak keberadaan wifi dan hiburan yang disediakan maskapai. Dia tidak ingin aspek safety menjadi terancam.
"Kami sejauh ini belum tahu apa yang dilakukan. Namun apabila dalam pengelolaan wifi berkaitan safety, kami akan lakukan kajian yang detail bagaimana kegiatan itu bisa terjadi," tegasnya.
Respons Menhub Soal Holding Penerbangan
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps) Next Article Garuda Indonesia (GIAA) Mau Tambah 8 Pesawat, Keluarkan Kocek Segini
"Kemenhub [Kementerian Perhubungan] belum pernah berhubungan dengan PT Mahata," ungkapnya dalam live program Closing Bell CNBC Indonesia TV, Senin (29/4/2019).
Asal tahu saja, Garuda meneken kontrak kerja-sama dengan PT Mahata Aero Teknologi untuk pemasangan layanan konektivitas (onboard wifi) dan hiburan pesawat. Nilainya pada 2018 mencapai US$ 239,94 juta sebagaimana diumumkan tahun lalu.
Angka itu termaktub dalam laporan keuangan tahunan periode 2018 yang dipublikasikan oleh perusahaan pelat merah tersebut. Perjanjian kerja sama diteken pada 31 Oktober 2018 dan kemudian diamandemen pada 26 Desember.
"Kegiatan wifi adalah kegiatan minor dari proses maksapai, tak masuk dalam konteks kita berikan klarifikasi," paparnya.
Kendati demikian, perhatian Menhub tertuju pada dampak keberadaan wifi dan hiburan yang disediakan maskapai. Dia tidak ingin aspek safety menjadi terancam.
"Kami sejauh ini belum tahu apa yang dilakukan. Namun apabila dalam pengelolaan wifi berkaitan safety, kami akan lakukan kajian yang detail bagaimana kegiatan itu bisa terjadi," tegasnya.
Respons Menhub Soal Holding Penerbangan
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps) Next Article Garuda Indonesia (GIAA) Mau Tambah 8 Pesawat, Keluarkan Kocek Segini
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular