Kian Heboh! Menhub akan Pelajari Lapkeu Garuda yang Janggal
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
29 April 2019 17:56

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, angkat suara mengenai kejanggalan laporan keuangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Dia berbicara panjang lebar mengenai polemik ini dalam live program Closing Bell CNBC Indonesia TV, Senin (29/4/2019).
Pada mulanya, Menhub mengaku tak mendapat laporan tersebut secara langsung dari Garuda Indonesia. Dia justru mendapatkan isi laporan keuangan dari sumber lain.
"Nah oleh karenanya kami menyikapi segala sesuatunya dengan hati-hati. Garuda adalah flight carrier yang dimiliki Indonesia, kita harus sikapi dengan baik," ungkapnya.
Menhub pun kini sudah memahami tentang adanya perbedaan pendapat dari dua komisaris Garuda. Budi Karya menegaskan masih akan mempelajari lebih lanjut beragam argumentasi dari dua komisaris yang sebelumnya juga sudah disampaikan kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno.
"Itu masukan yang baik. Maka kami akan lakukan klarifikasi lebih jauh. Namun kami dapat informasi, otoritas yang lebih pintar kapasitasnya akan klarifikasi, ada Komisi VI [DPR RI], BPK [Badan Pemeriksa Keuangan] dan BEI [Bursa Efek Indonesia]," urainya.
Sambil secara langsung mengklarifikasi kepada jajaran direksi dan komisaris Garuda, Menhub juga akan menunggu penjelasan Komisi VI, BPK dan BEI. Ini semua, menurutnya dalam rangka mendukung Garuda agar mendapatkan kinerja yang baik dan menjaga prinsip Good Corporate Government (GCG) sesuai harapannya masyarakat.
"Garuda merupakan milik publik dan BUMN yang sangat dibutuhkan oleh bangsa," tandasnya.
Selaku regulator, Menhub tidak membantah bahwa pihaknya punya kepentingan mengenai plus-minus laporan keuangan Garuda. Dalam hal ini, laporan keuangan dinilai sebagai salah satu indikator keberlangsungan sebuah maskapai.
"Kami secara regulator melakukan tinjauan klarifikasi tidak detail tentang bisnis, tapi gimana kelangsungan usaha bisa berjalan. Kami tunggu BPK, tapi kami sudah mulai bicara sistematis antara Perhubungan dan KBUMN bahas case tersebut," pungkasnya.
(hps/hps) Next Article Garuda Indonesia (GIAA) Mau Tambah 8 Pesawat, Keluarkan Kocek Segini
Pada mulanya, Menhub mengaku tak mendapat laporan tersebut secara langsung dari Garuda Indonesia. Dia justru mendapatkan isi laporan keuangan dari sumber lain.
"Nah oleh karenanya kami menyikapi segala sesuatunya dengan hati-hati. Garuda adalah flight carrier yang dimiliki Indonesia, kita harus sikapi dengan baik," ungkapnya.
Menhub pun kini sudah memahami tentang adanya perbedaan pendapat dari dua komisaris Garuda. Budi Karya menegaskan masih akan mempelajari lebih lanjut beragam argumentasi dari dua komisaris yang sebelumnya juga sudah disampaikan kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno.
Sambil secara langsung mengklarifikasi kepada jajaran direksi dan komisaris Garuda, Menhub juga akan menunggu penjelasan Komisi VI, BPK dan BEI. Ini semua, menurutnya dalam rangka mendukung Garuda agar mendapatkan kinerja yang baik dan menjaga prinsip Good Corporate Government (GCG) sesuai harapannya masyarakat.
"Garuda merupakan milik publik dan BUMN yang sangat dibutuhkan oleh bangsa," tandasnya.
Selaku regulator, Menhub tidak membantah bahwa pihaknya punya kepentingan mengenai plus-minus laporan keuangan Garuda. Dalam hal ini, laporan keuangan dinilai sebagai salah satu indikator keberlangsungan sebuah maskapai.
"Kami secara regulator melakukan tinjauan klarifikasi tidak detail tentang bisnis, tapi gimana kelangsungan usaha bisa berjalan. Kami tunggu BPK, tapi kami sudah mulai bicara sistematis antara Perhubungan dan KBUMN bahas case tersebut," pungkasnya.
(hps/hps) Next Article Garuda Indonesia (GIAA) Mau Tambah 8 Pesawat, Keluarkan Kocek Segini
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular