Straits Times Mulai Kumpulkan Tenaga, Pagi Ini Dibuka Menguat
Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
29 April 2019 08:37
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Straits Times (STI) mengawali pekan ini (29/4/2019) dengan dibuka menguat 0,35% ke level 3.368,66 poin.
Dari 30 saham yang menghuni indeks acuan bursa saham Singapura tersebut, sebanyak 16 mencatatkan kenaikan harga, 11 saham melemah, dan 3 saham tidak mencatatkan perubahan harga.
Rilis laju pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Amerika Serikat yang kuat menjadi pelumas yang mendorong penguatan indeks bursa saham utama Asia, tidak terkecuali STI.
Jumat pekan lalu (26/4/2019), angka pembacaan awal laju pertumbuhan PDB Negeri Paman Sam mencapai 3,2% secara kuartalan yang disetahunkan (quarterly annualized).
Capaian tersebut jauh mengungguli proyeksi Bank Sentral AS/The Federal Reserves (The Fed) yang sebesar 2,4%. Angka tersebut juga melampaui konsensus pasar sebesar 2,4%, dilansir Reuters.
Angka pertumbuhan ekonomi AS yang di luar ekspektasi ini, membuat optimisme pelaku pasar semakin membuncah dan mematik risk appetite investor.
Di lain pihak, pelaku pasar juga masih mengantisipasi rilis Purchasing Manager's Index (PMI) China untuk bulan April versi Caixin yang akan diumumkan pada Selasa waktu setempat.
"Jika data manufaktur China dalam minggu ini menunjukkan stabilitas lebih lanjut pada ekonomi terbesar kedua di dunia, ini dapat membantu menopang pertumbuhan ekonomi Asia yang masih diliputi ketegangan dari perang dagang AS-China dan keseluruhan perkembangan pertumbuhan (ekonomi) global," ujar analisis Lembaga Riset FXTM Han Tan, dilansir The Business Times.
Lebih lanjut, sentimen domestik juga sejatinya diliputi oleh aksi wait and see dikarenakan 6 perusahaan pembentuk STI akan melaporkan kinerja keuangan mereka pekan ini.
Pada hari ini investor akan mencermati rilis data indeks harga ekspor dan impor bulan Maret, serta indeks harga pasoka domestik pukul 12:00 WIB.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/hps) Next Article Wall Street Beri Angin Segar, Straits Times Bergerak Positif
Dari 30 saham yang menghuni indeks acuan bursa saham Singapura tersebut, sebanyak 16 mencatatkan kenaikan harga, 11 saham melemah, dan 3 saham tidak mencatatkan perubahan harga.
Rilis laju pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Amerika Serikat yang kuat menjadi pelumas yang mendorong penguatan indeks bursa saham utama Asia, tidak terkecuali STI.
Capaian tersebut jauh mengungguli proyeksi Bank Sentral AS/The Federal Reserves (The Fed) yang sebesar 2,4%. Angka tersebut juga melampaui konsensus pasar sebesar 2,4%, dilansir Reuters.
Angka pertumbuhan ekonomi AS yang di luar ekspektasi ini, membuat optimisme pelaku pasar semakin membuncah dan mematik risk appetite investor.
Di lain pihak, pelaku pasar juga masih mengantisipasi rilis Purchasing Manager's Index (PMI) China untuk bulan April versi Caixin yang akan diumumkan pada Selasa waktu setempat.
"Jika data manufaktur China dalam minggu ini menunjukkan stabilitas lebih lanjut pada ekonomi terbesar kedua di dunia, ini dapat membantu menopang pertumbuhan ekonomi Asia yang masih diliputi ketegangan dari perang dagang AS-China dan keseluruhan perkembangan pertumbuhan (ekonomi) global," ujar analisis Lembaga Riset FXTM Han Tan, dilansir The Business Times.
Lebih lanjut, sentimen domestik juga sejatinya diliputi oleh aksi wait and see dikarenakan 6 perusahaan pembentuk STI akan melaporkan kinerja keuangan mereka pekan ini.
Pada hari ini investor akan mencermati rilis data indeks harga ekspor dan impor bulan Maret, serta indeks harga pasoka domestik pukul 12:00 WIB.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/hps) Next Article Wall Street Beri Angin Segar, Straits Times Bergerak Positif
Most Popular