
Data Ekonomi Loyo, Bursa Asia Merana di Akhir Pekan
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
26 April 2019 17:36

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia mengakhiri perdagangan terakhir di Jumat pekan ini (26/4/2019) di zona merah.
Indeks Nikkei turun 0,22%, indeks Shanghai juga amblasĀ 1,2%, dan indeks Kospi terkoreksi 0,51%. Hanya dua indeks bursa Asia yang hijau yakni Hang Seng Hong Kong (+0,19%) dan Straits Times Singapura (0,20%).
Rilis data ekonomi yang mengecewakan menjadi momok bagi bursa saham regional menjelang akhir pekan. Pada hari ini, produksi industri Jepang periode Maret 2019 (pembacaan awal) diumumkan jatuh 4,6% secara tahunan, jauh lebih dalam ketimbang konsensus yang memperkirakan penurunan sebesar 0,6% saja, seperti dilansir dari Trading Economics.
Tingkat pengangguran Jepang periode Maret 2019 diumumkan di level 2,5%, di atas konsensus yang sebesar 2,4%. Capaian tersebut juga melonjak dari posisi Februari yang sebesar 2,3%.
Mengingat status Jepang selaku negara dengan nilai perekonomian terbesar ketiga di dunia setelah AS dan China, tentulah tekanan bagi perekonomian Jepang akan berdampak negatif terhadap perekonomian dunia.
Kemudian, rilis angka pertumbuhan ekonomi Korea Selatan terlihat masih membebani kinerja indeks Kospi berikut indeks saham lainnya di kawasan Asia.
Kemarin (25/4/2019), pembacaan awal atas angka pertumbuhan ekonomi Korea Selatan periode kuartal-I 2019 diumumkan di level 1,8% YoY, jauh lebih rendah ketimbang konsensus yang sebesar 2,5% YoY, seperti dilansir dari Trading Economics.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/tas) Next Article IMF Sebut Outlook Global Negatif, Bursa Asia Masuk Zona Merah
Indeks Nikkei turun 0,22%, indeks Shanghai juga amblasĀ 1,2%, dan indeks Kospi terkoreksi 0,51%. Hanya dua indeks bursa Asia yang hijau yakni Hang Seng Hong Kong (+0,19%) dan Straits Times Singapura (0,20%).
Rilis data ekonomi yang mengecewakan menjadi momok bagi bursa saham regional menjelang akhir pekan. Pada hari ini, produksi industri Jepang periode Maret 2019 (pembacaan awal) diumumkan jatuh 4,6% secara tahunan, jauh lebih dalam ketimbang konsensus yang memperkirakan penurunan sebesar 0,6% saja, seperti dilansir dari Trading Economics.
Tingkat pengangguran Jepang periode Maret 2019 diumumkan di level 2,5%, di atas konsensus yang sebesar 2,4%. Capaian tersebut juga melonjak dari posisi Februari yang sebesar 2,3%.
Mengingat status Jepang selaku negara dengan nilai perekonomian terbesar ketiga di dunia setelah AS dan China, tentulah tekanan bagi perekonomian Jepang akan berdampak negatif terhadap perekonomian dunia.
Kemudian, rilis angka pertumbuhan ekonomi Korea Selatan terlihat masih membebani kinerja indeks Kospi berikut indeks saham lainnya di kawasan Asia.
Kemarin (25/4/2019), pembacaan awal atas angka pertumbuhan ekonomi Korea Selatan periode kuartal-I 2019 diumumkan di level 1,8% YoY, jauh lebih rendah ketimbang konsensus yang sebesar 2,5% YoY, seperti dilansir dari Trading Economics.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/tas) Next Article IMF Sebut Outlook Global Negatif, Bursa Asia Masuk Zona Merah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular