Isu Jual Bank Permata, Direksi Astra: Kinerja Bank Kian Baik!

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
25 April 2019 12:39
Astra tidak bisa memberikan komentar berkaitan dengan isu di pasar bahwa Astra bakal melepas kepemilikan BNLI.
Foto: RUPST PT Astra International Tbk (CNBC Indonesia/Syahrizal Sidik)
Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen PT Astra International Tbk (ASII) sebagai pemegang 45% saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) menegaskan selalu mengevaluasi strategi perusahaan di Bank Permata guna mencapai pertumbuhan yang positif bagi semua pemangku kepentingan.

Suparno Djasmin, Wakil Komisaris Utama Bank Permata dan Direktur Astra International, menegaskan pihaknya tidak bisa memberikan komentar berkaitan dengan isu di pasar bahwa Astra bakal melepas kepemilikan saham di Bank Permata.

Suparno memang tidak menjawab iya atau tidak kabar tersebut, dia hanya menyampaikan kondisi terakhir Bank Permata yang saat ini kian mencatatkan kinerja positif.

"Pertama, kami tidak memberikan komentar terhadap pertanyaan ini [isu divestasi saham Astra di Bank Permata]. Yang kedua, kondisi Bank Permata itu dari waktu ke waktu semakin baik, misalnya NPL [kredit bermasalah] per Maret 2019 turun 3,8 persen," katanya usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Astra di Jakarta, Kamis (25/4/2019).


Mengacu laporan keuangan, Bank Permata membukukan laba bersih senilai Rp 377 miliar pada kuartal I-2019. Perolehan tersebut melesat 131% dibandingkan periode yang sama 2018.

Kenaikan laba tersebut ditopang oleh perbaikan kualitas kredit yang telah berhasil menurunkan biaya pencadangan kredit sebesar 71% menjadi Rp 133 miliar dibandingkan Rp 465 miliar di kuartal I-2018.

"Jadi dari waktu ke waktu, [kinerja Bank Permata] makin baik dan kami sebagai pemegang saham selalu mengevalusi strategi kami di Bank Permata untuk mencapai yang terbaik bagi seluruh stakeholders [pemangku kepentingan," katanya.

Di pasar, isu yang beredar ialah Astra kabarnya akan mengikuti langkah Standard Chartered Bank (Stanchart) untuk melepas saham Bank Permata.

Astra dan Stanchart masing-masing memiliki 44,56% saham atau sebanyak 12,50 miliar saham BNLI per akhir Desember 2018, sementara sisa saham Bank Permata dimiliki publik 10,88% atau 3,05 miliar saham.

Stanchart sebelumnya sudah mengonfirmasi akan melepas kepemilikan saham di BNLI tersebut,sementaraAstra belum menyebutkan komitmennya.


"Saya tidak bisa komentar mengenai hal itu [isu pelepasan saham], sebagai pemegang saham kami tentu selalu mengkaji strategi kami ya demi untuk yang terbaik untuk seluruh stakeholders [pemangku kepentingan]," kata Suparno, usai RUPST Bank Permata, Selasa (23/4/2019).

"Kami tentu akan melihat strategi dan semuanya segala sesuatu yang baik untuk seluruh stakeholders," katanya lagi.

Suparno menjelaskan Astra yang memiliki bisnis jasa keuangan melalui Bank Permata, multifinance, asuransi, modal ventura, optimistis dengan industri jasa keuangan Indonesia.

Dengan demikian, perseroan akan melakukan segala macam upaya untuk terus semakin membesarkan, memperkuat bisnis jasa keuangan Astra.

Sebelumnya, saham Bank Permata milik Stanchart tengah diburu beberapa investor, salah satunya PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Bahkan
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo menyatakan keputusan mengenai kelanjutan proses akuisisi Bank Permata akan diumumkan sebelum semester I tahun ini berakhir.

 

(tas) Next Article Pendapatan Q3 Susut, Laba Astra Minus 11% Jadi Rp 14 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular