
Pendapatan Q3 Susut, Laba Astra Minus 11% Jadi Rp 14 T

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan laba bersih turun 11,53% menjadi Rp 14,04 triliun pada periode 9 bulan pertama tahun ini, dari periode yang sama tahun lalu Rp 15,87 triliun.
Berdasarkan laporan publikasi per September 2020 pada Senin ini (26/10/2020), laba Astra yang turun seiring dengan pendapatan perusahaan yang juga minus 26,37% pada periode hingga kuartal III-2020 ini.
Pendapatan Astra turun menjadi Rp 130,35 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp 177,04 triliun.
Beban pokok pendapatan turun menjadi Rp 101,04 triliun dari sebelumnya Rp 139,67 triliun
Berdasarkan data laporan keuangan, pendapatan terbesar berasal dari segmen penjualan barang Rp 84,45 triliun, turun dari sebelumnya Rp 120,82 triliun.
Kemudian pendapatan dari bisnis jasa dan sewa turun menjadi Rp 30,59 triliun dari Rp 41,15 triliun dan pendapatan dari bisnis jasa keuangan naik menjadi Rp 15,32 triliun dari 15,07 triliun.
Sebagai perbandingan, semester I-2020, Astra mencetak laba bersih mencapai Rp 11,38 triliun atau naik 16% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 9,80 triliun.
Laba bersih ini termasuk keuntungan dari penjualan saham di PT Bank Permata Tbk (BNLI) kepada Bankok Bank Public Company Limited pada medio Mei 2020.
Manajemen Astra mengungkapkan, tanpa memasukkan keuntungan penjualan ini, laba bersih Grup Astra menurun 44% menjadi Rp 5,5 triliun, terutama karena penurunan kinerja divisi otomotif, alat berat dan pertambangan, dan jasa keuangan, yang disebabkan oleh dampak pandemi Covid-19 dan langkah-langkah penanggulangannya.
Mengacu laporan keuangan, pendapatan bersih holding Grup Astra ini turun 23% menjadi Rp 89,79 triliun dari sebelumnya Rp 116,18 triliun.
Nilai aset bersih per saham pada 30 Juni 2020 sebesar Rp 3.773, meningkat 3% dari nilai aset bersih per saham pada 31 Desember 2019.
"Kinerja bisnis dan keuangan Grup Astra sangat terdampak secara signifikan akibat pandemi Covid-19, terutama pada kuartal kedua. Langkah-langkah penanggulangan pandemi yang diterapkan di sebagian besar wilayah Indonesia telah berdampak kepada operasi Grup secara substansial, termasuk penutupan sementara kegiatan manufaktur dan distribusi otomotif," kata Djony Bunarto Tjondro, Presiden Direktur Astra, dalam keterangan resmi.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kinclong, Laba Bersih Astra Melesat 84%