Ssst...Ada Transaksi Saham Astra Rp 434 M di Pasar Nego Lho!

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
23 April 2019 18:55
PT Astra International Tbk (ASII) ditransaksikan dengan tidak biasa di pasar negosiasi senilai Rp 434,1 miliar.
Foto: Menara Astra (dok. Astra)
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham induk Grup Astra, PT Astra International Tbk (ASII) ditransaksikan dengan tidak biasa di pasar negosiasi senilai Rp 434,1 miliar pada perdagangan Selasa ini (23/4/2019).

Data perdagangan menunjukkan karena besarnya transaksi saham tersebut, nilai transaksi pasar negosiasi hari ini membludak menjadi Rp 2,2 triliun dan membuat nilai transaksi harian total di bursa menjadi Rp 8,32 triliun.

Dalam transaksi tersebut, sebanyak 57,01 juta saham ASII tersebut ditransaksikan di harga Rp 7.613/saham, masih terdiskon 0,48% dari harga penutupan pasar hari ini Rp 7.650/saham.


Jual-beli saham ASII tersebut terjadi dalam dua kali transaksi menjelang penutupan pasar, yaitu pada pukul 16.13 WIB di harga yang sama sebanyak 13,63 juta saham dan 43,37 juta saham melalui broker yang sama yaitu PT Macquarie Sekuritas Indonesia, perusahaan efek dengan kode anggota bursa RX.

Sampai saat ini belum ada keterbukaan informasi yang menjelaskan tentang transaksi negosiasi yang biasanya mengindikasikan adanya transaksi antarpemegang saham dalam porsi jumbo.

Hari ini, saham emiten multisektor dan saham mayoritasnya dipegang Jardine tersebut ditutup menguat 1,66% menjadi Rp 7.650/saham dan membentuk kapitalisasi pasar Rp 309,69 triliun.


Saham ASII biasa dijadikan acuan dan perwakilan (proxy) dari pasar saham Indonesia karena memiliki anak usaha di hampir seluruh sektor utama di bursa domestik.

Di Bursa Efek Indonesia, ASII memiliki beberapa anak usaha yang sahamnya tercatat yaitu PT United Tractors Tbk (UNTR) dan PT Acset Indonusa Tbk (ACST) di bidang alat berat, kontraktor, dan tambang, lalu PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) di bidang perkebunan CPO, dan PT Bank Permata Tbk (BNLI) di bidang perbankan.

Anak usaha Astra lainnya yang berstatus emiten yakni PT Astra Graphia Tbk (ASGR) di bidang solusi TI dan PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) di bidang onderdil otomotif.

Di pasar obligasi, beberapa anak usaha ASII yang menerbitkan efek surat utang adalah PT Federal International Finance (FIF Group), PT Astra Sedaya Finance sebagai bagian dari Astra Credit Companies (ACC), PT Toyota Astra Financial Services (TAFS), dan PT SAN Finance (SANF).


ASII juga merupakan pemimpin pangsa pasar bisnis otomotif, dari impor dan manufaktur, karena memasarkan banyak merek terutama asal Jepang, dengan anak usahanya PT Toyota Astra Motor, PT Astra Daihatsu Motor, PT Isuzu Astra Motor, dan PT Astra Honda Motor.

Pemegang saham utama Grup Astra adalah perusahaan multinasional Jardine Cycle & Carriage, yang menguasai perusahaan setelah proses penjualan panjang dari pendirinya yaitu keluarga William Soeryadjaja.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(tas) Next Article Pendapatan Q3 Susut, Laba Astra Minus 11% Jadi Rp 14 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular