
Top! IHSG Jadi Terbaik, Saat Mayoritas Bursa Asia Menguat
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
23 April 2019 12:48

Sayang, pelemahan rupiah membatasi kinerja IHSG. Hingga siang hari, rupiah melemah 0,07% di pasar spot ke level Rp 14.080/dolar AS. Jika bertahan hingga akhir perdagangan, maka rupiah akan membukukan pelemahan selama 2 hari beruntun.
Pelemahan rupiah membuat investor asing membukukan jual bersih senilai Rp 112,5 miliar di pasar reguler. Kala rupiah melemah, investor asing berpotensi menderita kerugian kurs sehingga aksi jual di pasar saham pun mereka lakukan.
Memudarnya ekspektasi bahwa The Federal Reserve/The Fed selaku bank sentral AS akan memangkas tingkat suku bunga acuan pada tahun ini menjadi bensin yang membuat dolar AS mampu menaklukkan rupiah.
Mengutip situs resmi CME Group yang merupakan pengelola bursa derivatif terkemuka di dunia, berdasarkan harga kontrak Fed Fund futures per 23 April 2019, probabilitas bahwa The Fed akan memangkas tingkat suku bunga acuan sebesar 25 bps pada tahun ini adalah sebesar 36,9%, turun dari posisi sehari sebelumnya yang sebesar 38,1%. Jika dibandingkan dengan posisi bulan lalu yang sebesar 38,8%, maka penurunannya lebih besar lagi.
Sementara itu, probabilitas bahwa The Fed akan memangkas tingkat suku bunga acuan sebesar 50 bps turun menjadi 10,1% dari posisi sehari sebelumnya yang sebesar 10,8%. Sebulan yang lalu, probabilitasnya berada di angka 13,1%.
Kinclongnya data-data ekonomi yang dirilis di AS memberikan persepsi bagi investor bahwa belum ada urgensi bagi The Fed untuk memangkas tingkat suku bunga acuan. Praktis, dolar AS mendapatkan suntikan energi melawan rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)
Pelemahan rupiah membuat investor asing membukukan jual bersih senilai Rp 112,5 miliar di pasar reguler. Kala rupiah melemah, investor asing berpotensi menderita kerugian kurs sehingga aksi jual di pasar saham pun mereka lakukan.
Memudarnya ekspektasi bahwa The Federal Reserve/The Fed selaku bank sentral AS akan memangkas tingkat suku bunga acuan pada tahun ini menjadi bensin yang membuat dolar AS mampu menaklukkan rupiah.
Sementara itu, probabilitas bahwa The Fed akan memangkas tingkat suku bunga acuan sebesar 50 bps turun menjadi 10,1% dari posisi sehari sebelumnya yang sebesar 10,8%. Sebulan yang lalu, probabilitasnya berada di angka 13,1%.
Kinclongnya data-data ekonomi yang dirilis di AS memberikan persepsi bagi investor bahwa belum ada urgensi bagi The Fed untuk memangkas tingkat suku bunga acuan. Praktis, dolar AS mendapatkan suntikan energi melawan rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)
Pages
Most Popular