
Walau Indeks Shanghai Anjlok, Bursa Saham Asia Tetap Hijau
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
22 April 2019 17:29

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia menutup perdagangan pertama di Senin pekan ini (22/4/2019) di zona hijau, kecuali indeks Shanghai yang anjlok hingga 1,7%.
Namun indeks bursa lain yakni Nikkei 225 naik 0,08%, indeks Straits Times di Singapura juga naik 0,3%, serta indeks Kospi di Korea menguat 0,02%. Bursa Hong Kong (indeks Hang Seng), libur Senin Paskah.
Perkembangan terkait negosiasi dagang AS-China yang kondusif sukses memantik aksi beli di bursa saham regional. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Gao Feng mengungkapkan bahwa ada kemajuan baru dalam perundingan Washington-Beijing, walaupun dirinya tak mengelaborasi lebih jauh.
Jika kesepakatan dagang benar bisa dicapai, tentu perekonomian AS dan China, berikut perekonomian dunia, akan bisa untuk dipacu untuk melaju lebih kencang. Di saat perang dagang dengan AS tengah berkecamuk pun, laju perekonomian China terbilang oke.
Pada pekan lalu, pertumbuhan ekonomi China periode kuartal-I 2019 diumumkan di level 6,4% YoY, mengalahkan konsensus yang sebesar 6,3% YoY, seperti dilansir dari Trading Economics.
Kemudian, produksi industri periode Maret 2019 diumumkan tumbuh 8,5% secara tahunan, di atas konsensus yang sebesar 5,9%, seperti dilansir dari Trading Economics.
Terakhir, penjualan barang-barang ritel untuk bulan yang sama melesat hingga 8,7% secara tahunan, juga di atas konsensus yang sebesar 8,4%.
Namun khusus indeks Shanghai, penguatan yang sangat signifikan pada pekan lalu membuat investor di bursa saham China tergiur untuk melakukan ambil untung. Sepanjang pekan lalu, indeks Shanghai sudah melesat sebesar 2,58%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/tas) Next Article Nikkei Anjlok 1% Lebih, Bursa Asia-Pasifik Lainnya Menguat!
Namun indeks bursa lain yakni Nikkei 225 naik 0,08%, indeks Straits Times di Singapura juga naik 0,3%, serta indeks Kospi di Korea menguat 0,02%. Bursa Hong Kong (indeks Hang Seng), libur Senin Paskah.
Perkembangan terkait negosiasi dagang AS-China yang kondusif sukses memantik aksi beli di bursa saham regional. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Gao Feng mengungkapkan bahwa ada kemajuan baru dalam perundingan Washington-Beijing, walaupun dirinya tak mengelaborasi lebih jauh.
Jika kesepakatan dagang benar bisa dicapai, tentu perekonomian AS dan China, berikut perekonomian dunia, akan bisa untuk dipacu untuk melaju lebih kencang. Di saat perang dagang dengan AS tengah berkecamuk pun, laju perekonomian China terbilang oke.
Pada pekan lalu, pertumbuhan ekonomi China periode kuartal-I 2019 diumumkan di level 6,4% YoY, mengalahkan konsensus yang sebesar 6,3% YoY, seperti dilansir dari Trading Economics.
Kemudian, produksi industri periode Maret 2019 diumumkan tumbuh 8,5% secara tahunan, di atas konsensus yang sebesar 5,9%, seperti dilansir dari Trading Economics.
Terakhir, penjualan barang-barang ritel untuk bulan yang sama melesat hingga 8,7% secara tahunan, juga di atas konsensus yang sebesar 8,4%.
Namun khusus indeks Shanghai, penguatan yang sangat signifikan pada pekan lalu membuat investor di bursa saham China tergiur untuk melakukan ambil untung. Sepanjang pekan lalu, indeks Shanghai sudah melesat sebesar 2,58%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/tas) Next Article Nikkei Anjlok 1% Lebih, Bursa Asia-Pasifik Lainnya Menguat!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular