
Pemilu 2019
IHSG Menguat Saat Bursa Asia Boncos, karena Jokowi Effect?
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
18 April 2019 12:52

Kemenangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam gelaran pemilihan presiden (pilpres) telah menciptakan euforia yang begitu luar biasa di pasar saham tanah air.
Sejauh ini, hasil hitung cepat dari berbagai lembaga kompak memenangkan pasangan calon nomor urut 01 tersebut. Hasil hitung cepat dari Litbang Kompas misalnya, sudah menerima sebanyak 99,7% suara masuk dengan 54,4% suara jatuh ke pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Kemudian, hitung cepat dari Indo Barometer (99,7% suara masuk) menunjukkan bahwa sebanyak 54,3% suara jatuh ke Jokowi selaku petahana.
Jika berkaca kepada sejarah, IHSG memang selalu memberikan imbal hasil yang menggiurkan di tahun pemilu, dengan catatan bahwa hasil pemilihan presiden sesuai dengan proyeksi dari mayoritas lembaga survei. Pada pemilihan presiden edisi 2019, mayoritas lembaga survei memang sebelumnya menjagokan Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebagai pemenang.
Pada tahun 2004, IHSG melejit hingga 44,6%. Pada tahun 2009, IHSG meroket hingga 87%. Sementara pada tahun 2014 kala Jokowi terpilih untuk periode pertamanya sebagai presiden, IHSG melejit 22,3%.
Perlu diingat, imbal hasil IHSG sepanjang tahun ini (hingga penutupan perdagangan hari Selasa, 16/4/2019) baru sebesar 4,63%, sehingga menyisakan upside yang begitu besar jika berkaca kepada performa IHSG di tahun-tahun pemilu sebelumnya.
Wajar saja jika investor begitu gencar menyasar saham-saham di Indonesia. Mereka tak mau kehilangan potensi cuan yang masih begitu besar. (ank/ank)
Sejauh ini, hasil hitung cepat dari berbagai lembaga kompak memenangkan pasangan calon nomor urut 01 tersebut. Hasil hitung cepat dari Litbang Kompas misalnya, sudah menerima sebanyak 99,7% suara masuk dengan 54,4% suara jatuh ke pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Kemudian, hitung cepat dari Indo Barometer (99,7% suara masuk) menunjukkan bahwa sebanyak 54,3% suara jatuh ke Jokowi selaku petahana.
Jika berkaca kepada sejarah, IHSG memang selalu memberikan imbal hasil yang menggiurkan di tahun pemilu, dengan catatan bahwa hasil pemilihan presiden sesuai dengan proyeksi dari mayoritas lembaga survei. Pada pemilihan presiden edisi 2019, mayoritas lembaga survei memang sebelumnya menjagokan Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebagai pemenang.
Perlu diingat, imbal hasil IHSG sepanjang tahun ini (hingga penutupan perdagangan hari Selasa, 16/4/2019) baru sebesar 4,63%, sehingga menyisakan upside yang begitu besar jika berkaca kepada performa IHSG di tahun-tahun pemilu sebelumnya.
Wajar saja jika investor begitu gencar menyasar saham-saham di Indonesia. Mereka tak mau kehilangan potensi cuan yang masih begitu besar. (ank/ank)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular