Pemilu 2019
Rupiah Pilih Siapa Nih? Jokowi atau Prabowo?
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
17 April 2019 11:15

Jakarta, CNBC Indonesia - Jelang pemilu 2019, pergerakan rupiah cenderung stabil. Bahkan gerak rupiah tidak terlampau fluktuatif menyambut Pemilu 2019.
Namun, sejumlah pihak memperkirakan arah rupiah bisa berubah tergantung hasil Pemilu. Apabila 'jagoan' pasar menang, maka bukan tidak mungkin rupiah kembali menguat.
"Rupiah bisa menguat apabila pasar meyakini calon tertentu yang akan memenangkan pemilu," ujar Direktur Riset Center of Reform Economics (CORE) Piter Abdullah, Rabu (17/4/2019).
Menurut Piter, investor (terutama di sektor riil) sepertinya lebih condong kepada calon presiden nomor urut 01 yang juga calon petahana, Joko Widodo (Jokowi). Sebab, investor tentu tidak ingin ada perubahan kebijakan yang drastis sehingga lebih menginginkan adanya keberlanjutan dari kebijakan yang sudah ada. Ketika arus modal kembali mengalir masuk ke Indonesia, salah satunya dari investasi di sektor riil, maka rupiah bisa lebih kuat lagi.
Sedangkan ekonom PT Bank Permata Tbk/BNLI Josua Pardede menyebutkan, pelaku pasar berharap Pemilu dapat berjalan aman dan kondusif. Apa pun hasilnya, dia menilai pelaku pasar bisa menerima.
"Jadi menurut saya, investasi di sektor riil baik PMDN dan PMA akan cenderung meningkat usai keluarnya hasil Pemilu nanti," katanya.
Namun Josua mengatakan apabila calon petahana yang menang, maka investor benar-benar berharap reformasi struktural bisa dilanjutkan dan diperkuat. Meskipun dampak dari berbagai Paket Kebijakan Ekonomi (PKE) belum terlihat signifikan, tetapi investor melihat dalam 5 tahun mendatang Jokowi masih akan melanjutkan pembenahan di isu-isu struktural.
"Hal ini yang pada akhirnya dapat menarik investasi di sektor riil, khususnya sektor industri manufaktur yang masih menjadi pendorong utama perekonomian Indonesia," kata Josua.
(aji/aji) Next Article Lautan Demo, Rupiah pun Merana
Namun, sejumlah pihak memperkirakan arah rupiah bisa berubah tergantung hasil Pemilu. Apabila 'jagoan' pasar menang, maka bukan tidak mungkin rupiah kembali menguat.
"Rupiah bisa menguat apabila pasar meyakini calon tertentu yang akan memenangkan pemilu," ujar Direktur Riset Center of Reform Economics (CORE) Piter Abdullah, Rabu (17/4/2019).
Menurut Piter, investor (terutama di sektor riil) sepertinya lebih condong kepada calon presiden nomor urut 01 yang juga calon petahana, Joko Widodo (Jokowi). Sebab, investor tentu tidak ingin ada perubahan kebijakan yang drastis sehingga lebih menginginkan adanya keberlanjutan dari kebijakan yang sudah ada. Ketika arus modal kembali mengalir masuk ke Indonesia, salah satunya dari investasi di sektor riil, maka rupiah bisa lebih kuat lagi.
Sedangkan ekonom PT Bank Permata Tbk/BNLI Josua Pardede menyebutkan, pelaku pasar berharap Pemilu dapat berjalan aman dan kondusif. Apa pun hasilnya, dia menilai pelaku pasar bisa menerima.
"Jadi menurut saya, investasi di sektor riil baik PMDN dan PMA akan cenderung meningkat usai keluarnya hasil Pemilu nanti," katanya.
Namun Josua mengatakan apabila calon petahana yang menang, maka investor benar-benar berharap reformasi struktural bisa dilanjutkan dan diperkuat. Meskipun dampak dari berbagai Paket Kebijakan Ekonomi (PKE) belum terlihat signifikan, tetapi investor melihat dalam 5 tahun mendatang Jokowi masih akan melanjutkan pembenahan di isu-isu struktural.
"Hal ini yang pada akhirnya dapat menarik investasi di sektor riil, khususnya sektor industri manufaktur yang masih menjadi pendorong utama perekonomian Indonesia," kata Josua.
(aji/aji) Next Article Lautan Demo, Rupiah pun Merana
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular