Pemilu 2019

Andai Hari Ini Tidak Libur Coblosan, Rupiah Bisa Saja Menguat

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
17 April 2019 09:45
Investor Sedang Berburu Aset Berisiko
Ilustrasi Dolar AS dan Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Sayang sekali rupiah tidak bisa memanfaatkan situasi dolar AS yang sedang tertekan. Pada pukul 09:17 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) terkoreksi 0,07%. 

Dolar AS tertekan karena tingginya risk appetite pelaku pasar. Dini hari tadi waktu Indonesia, Wall Street menunjukkan kinerja positif di mana Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,26%, S&P 500 menguat 0,05%, dan Nasdaq Composite bertambah 0,3%.  


Penyebabnya adalah laporan keuangan emiten di bursa saham New York yang lumayan oke. Misalnya Johnson & Johnson, yang pada kuartal I-2019 membukukan laba per saham (Earnings Per Share/EPS) US$ 2,1. Lebih baik ketimbang konsensus pasar yang dihimpun Reuters, yaitu US$ 2,03. Akibatnya, saham emiten berkode JNJ ini melesat 1,09%. 

Kemudian BlackRock, perusahaan pengelola aset terbesar di dunia, mencatatkan pendapatan bersih US$ 1,05 miliar pada kuartal I-2019 sehingga menjadikan EPS berada di US$ 6,61. Lebih baik ketimbang konsensus pasar yang memperkirakan EPS sebesar US$ 6,13, yang menyebabkan harga saham BlackRock meroket 3,25%. 

Hijaunya Wall Street membuat pelaku pasar berani masuk ke instrumen-instrumen berisiko di negara berkembang, termasuk di Asia. Dolar AS dilepas dan arus modal mengalir ke Benua Kuning. Sayang sekali rupiah tidak bisa ikut menikmatinya. 

(BERLANJUT KE HALAMAN 3)

(aji/aji)
Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular