
Walau Data Ekonomi Buruk, Straits Times Tetap Lanjutkan Reli
Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
17 April 2019 09:03

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Straits Times melanjutkan reli pada pembukaan perdagangan hari ini (17/4/2019) dengan menguat tipis 0,08% ke level 3.334,84.
Dari 30 saham yang menghuni indeks acuan bursa saham Singapura tersebut, sebanyak 16 mencatatkan kenaikan harga, 6 saham melemah, dan 8 saham tidak mencatatkan perubahan harga.
Suasana pelaku pasar bursa acuan Negeri Singa nampaknya masih riang atas perkembangan terbaru damai dagang AS-China dan data pendapatan perusahaan Wall Street yang menghijau.
AS mulai melunak terkait kebijakan subsidi China kepada perusahaan milik negara dan memilih fokus pada bidang lain yang juga menguntungkan. Bidang yang dimaksud adalah penghapusan kewajiban transfer teknologi, perlindungan kekayaan intelektual, dan perluasan akses AS ke pasar domestik China, dilansir Reuters.
Lebih lanjut, dari Wall Street, Johnson & Johnson mencatatkan kinerja kuartal I-2019 yang lebih baik dari ekspektasi. Hal yang sama juga dibukukan oleh Bank of America dan BlackRock yang labanya naik mengalahkan proyeksi analis, dilansir CNBC International.
Dua sentimen positif di atas sepertinya berhasil membayangi hawa negatif dari rilis data ekonomi domestik.
Pertumbuhan ekspor non migas Singapura pada Maret anjlok 1,17% year-on-year (YoY), jauh lebih rendah dibanding konsensus yang memprediksi terkoreksi 2,1% YoY, dilansir Trading Economics.
Penurunan ekspor bulan lalu dipengaruhi oleh anjloknya pengiriman elektronik dan produk farmasi. Ekspor elektronik di Maret turun 26,7% YoY setelah sebelumnya hanya turun 8,2% YoY di bulan Februari.
Produk farmasi turun 36,5% YoY, padahal pada bulan Februari berhasil membukukan pertumbuhan 12% YoY.
Jika dihitung dari pertumbuhan bulanan yang disesuaikan secara musiman, maka ekspor nonmigas Singapura pada Maret mengalami kontraksi 14,3% MoM, setelah tumbuh 16% MoM pada Februari.
Di lain pihak, Singapura juga mencatatkan surplus neraca dagang Maret yang lebih rendah dibandingkan dengan Februari. Surplus neraca dagang Maret sebesar S$ 3,62 miliar, sedangkan Februari mencapai S$ 5,2 miliar dilansir Trading Economics.
Pada hari ini, tidak ada rilis data ekonomi lainnya dari Singapura.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(dwa/dwa) Next Article Corona Obrak Abrik Bursa Saham Singapura & India
Dari 30 saham yang menghuni indeks acuan bursa saham Singapura tersebut, sebanyak 16 mencatatkan kenaikan harga, 6 saham melemah, dan 8 saham tidak mencatatkan perubahan harga.
Suasana pelaku pasar bursa acuan Negeri Singa nampaknya masih riang atas perkembangan terbaru damai dagang AS-China dan data pendapatan perusahaan Wall Street yang menghijau.
Lebih lanjut, dari Wall Street, Johnson & Johnson mencatatkan kinerja kuartal I-2019 yang lebih baik dari ekspektasi. Hal yang sama juga dibukukan oleh Bank of America dan BlackRock yang labanya naik mengalahkan proyeksi analis, dilansir CNBC International.
Dua sentimen positif di atas sepertinya berhasil membayangi hawa negatif dari rilis data ekonomi domestik.
Pertumbuhan ekspor non migas Singapura pada Maret anjlok 1,17% year-on-year (YoY), jauh lebih rendah dibanding konsensus yang memprediksi terkoreksi 2,1% YoY, dilansir Trading Economics.
Penurunan ekspor bulan lalu dipengaruhi oleh anjloknya pengiriman elektronik dan produk farmasi. Ekspor elektronik di Maret turun 26,7% YoY setelah sebelumnya hanya turun 8,2% YoY di bulan Februari.
Produk farmasi turun 36,5% YoY, padahal pada bulan Februari berhasil membukukan pertumbuhan 12% YoY.
Jika dihitung dari pertumbuhan bulanan yang disesuaikan secara musiman, maka ekspor nonmigas Singapura pada Maret mengalami kontraksi 14,3% MoM, setelah tumbuh 16% MoM pada Februari.
Di lain pihak, Singapura juga mencatatkan surplus neraca dagang Maret yang lebih rendah dibandingkan dengan Februari. Surplus neraca dagang Maret sebesar S$ 3,62 miliar, sedangkan Februari mencapai S$ 5,2 miliar dilansir Trading Economics.
Pada hari ini, tidak ada rilis data ekonomi lainnya dari Singapura.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(dwa/dwa) Next Article Corona Obrak Abrik Bursa Saham Singapura & India
Most Popular