
Damai Dagang Picu Pertaruhan Bahwa Bursa AS Bakal Menghijau
Arif Gunawan, CNBC Indonesia
11 April 2019 20:37

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) berpeluang menguat pada pembukaan malam hari ini, menyusul ekspektasi damai dagang kian di depan mata.
Pada pukul 20:00 WIB pada Kamis (11/4/2019), atau pukul 09:00 indeks futures Dow Jones menguat 30 poin ke 26.157,16 sedangkan indeks futures S&P 500 naik tipis sebesar 3 poin ke 2.888,21.
Indeks futures merupakan indikator ekspektasi pelaku pasar terhadap arah pergerakan bursa ke depan.
Sebagaimana dilaporkan CNBC Internasional, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin bahwa Washington dan Beijing telah menyetujui mekanime penguatan jika kesepakatan telah tercapai.
"Kami berhatap bisa melakukan ini secepatnya, tetapi tidak menetapkan tenggat yang tidak tentu. Jika kita bisa menyelesaikan persetujuan ini, ini akan menjadi perubahan signifikan di hubungan ekonomi AS dan China dalam 40 tahun terakhir," ujar Mnuchin.
Investor di AS juga bertaruh bahwa pembicaraan antara pemimpin Uni Eropa dan Perdana Menteri Ingris Theresa May berujung pada "perpanjangan yang fleksibel" hingga 30 Oktober.
Pergerakan Wallstreet hari ini juga dipengaruhi rilis notulensi dari rapat terbaru Federal Reserve yang dirilis Rabu kemarin. Isinya, pejabat the Fed cenderung membuka ruang kenaikan suku bunga acuan pada akhir tahun ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Siap-siap! Pekan Depan AS-China Teken Deal Dagang Fase I
Pada pukul 20:00 WIB pada Kamis (11/4/2019), atau pukul 09:00 indeks futures Dow Jones menguat 30 poin ke 26.157,16 sedangkan indeks futures S&P 500 naik tipis sebesar 3 poin ke 2.888,21.
Indeks futures merupakan indikator ekspektasi pelaku pasar terhadap arah pergerakan bursa ke depan.
"Kami berhatap bisa melakukan ini secepatnya, tetapi tidak menetapkan tenggat yang tidak tentu. Jika kita bisa menyelesaikan persetujuan ini, ini akan menjadi perubahan signifikan di hubungan ekonomi AS dan China dalam 40 tahun terakhir," ujar Mnuchin.
Investor di AS juga bertaruh bahwa pembicaraan antara pemimpin Uni Eropa dan Perdana Menteri Ingris Theresa May berujung pada "perpanjangan yang fleksibel" hingga 30 Oktober.
Pergerakan Wallstreet hari ini juga dipengaruhi rilis notulensi dari rapat terbaru Federal Reserve yang dirilis Rabu kemarin. Isinya, pejabat the Fed cenderung membuka ruang kenaikan suku bunga acuan pada akhir tahun ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Siap-siap! Pekan Depan AS-China Teken Deal Dagang Fase I
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular