Duh! Jelang Pemilu Penyaluran Kredit Kuartal I Malah Melambat

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
16 April 2019 11:39
Duh! Jelang Pemilu Penyaluran Kredit Kuartal I Malah Melambat
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) kembali merilis survei perbankan kuartal I-2019. Hasilnya, pada periode tersebut pertumbuhan triwulan kredit baru melambat dibanding kuartal sebelumnya.

Pasalnya, saldo bersih tertimbang (SBT) untuk permintaan kredit baru kuartal I tahun ini hanya 50%, menurun dibandingkan capaian 71,7% pada kuartal IV-2018.

Sebagai informasi, metode saldo bersih menghitung selisih persentase antara responden yang memberikan 'jawaban meningkat' dengan responden yang memberikan 'jawaban menurun', dan mengabaikan jawaban 'sama'. SBT diperoleh dengan mengkalikan saldo bersih dengan bobot sektoral.

Pertumbuhan kredit tertekan karena ada penurunan pada kredit modal kerja dan kredit investasi. Perolehan SBT kredit modal kerja tercatat hanya sebesar 68,2% dari sebelumnya 77%, sedangkan kredit investasi hanya di kisaran 74,7% dari sebelumnya 83,1%.

Namun, pertumbuhan kredit konsumsi menunjukkan perbaikan dengan mencatatkan nilai SBT 30,4% dari sebelumnya 28%. Kenaikan kredit konsumsi terutama didorong oleh penyaluran kredit kendaraan bermotor. Nah, besar kemungkinan kendaraan bermotor yang dimaksud adalah 'motor'.

Asumsi ini didukung dari fakta bahwa angka penjualan mobil Indonesia di kuartal I-2019 anjlok 13% year-on-year (YoY), melansir data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).

Lebih lanjut, dari sisi sektoral, tiga sektor yang mencatatkan perlambatan terbesar adalah sektor transportasi, pergudangan & komunikasi; sektor perdagangan besar & eceran; dan sektor penyediaan akomodasi & makan minum.

Jelang Pemilu, Pertumbuhan Kredit Baru MelambatFoto: ist


Laju Kredit Perbankan Melambat
[Gambas:Video CNBC]
BERLANJUT KE HALAMAN DUA
Tren perlambatan di triwulan pertama pada dasarnya sesuai dengan pola yang biasanya terjadi di awal tahun. Nah untuk triwulan selanjutnya (Apr-Jun), BI memproyeksi bahwa pertumbuhan kredit baru akan membaik dengan estimasi SBT permintaan kredit baru sebesar 98,6%.

Pemulihan ini disokong oleh pertumbuhan kondisi ekonomi yang menguat, resiko penyaluran kredit yang rendah, rasio kecukupan modal (CAR) yang meningkat, dan likuiditas yang cukup.

Seperti diketahui CAR pada bulan Januari 2019 tercatat 23,1% dari yang sebelumnya 22,9% pada Desember tahun lalu. Ini artinya, kemampuan perbankan Indonesia dalam penyediaan dana untuk mengatasi kemungkinan resiko kerugian membaik.

Seiring dengan proyeksi ekspansi penyaluran kredit baru di kuartal depan, kebijakan penyaluran kredit pada kuartal II-2019 diperkirakan lebih longgar. Pasalnya, Indeks Lending Standard (ILS) tercatat menurun menjadi 12,4% dari sebelumnya 13,6%.

Berdasarkan hasil survei, responden menyampaikan bahwa aspek kebijakan penyaluran kredit yang diperlonggar adalah persetujuan kredit dan jangka waktu kredit, terutama untuk kredit konsumsi. Namun, aspek suku bunga kredit dan agunan yang dipersyaratkan akan lebih ketat pada kuartal II-2019.


TIM RISET CNBC INDONESIA
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular