
Tak Tertahan, Poundsterling Masih Perkasa Lawan Dolar AS
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
16 April 2019 09:43

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar Poundsterling berhasil mencatat penguatan dua hari beruntun terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (15/4/19) kemarin meski minim sentimen selain kelegaan masalah Brexit. Perhatian hari ini Selasa (16/4/19) tertuju pada data tenaga kerja Inggris yang dirilis pukul 15:30 WIB.
Mengutip kuotasi MetaTrader 5, pound diperdagangkan di kisaran US$ 1,3093 pada pukul 8:33 WIB, tidak telalu jauh dari penutupan perdagangan Senin di level US$ 1,3096.
Data tenaga kerja Inggris terdiri dari jumlah klaim pengangguran, rata-rata upah, serta tingkat pengangguran. Kali terakhir data ini dirilis bulan Maret lalu menunjukkan perekonomian Inggris masih kuat meski terus dibayangi ketidakpastian Brexit.
Kuatnya ekonomi Inggris juga diakui oleh Bank of England (BOE), rilis data-data terakhir dikatakan lebih bagus dari perkiraan bank sentral tersebut. Masalah Brexit yang tak kunjung usai dikatakan menjadi ancaman utama bagi negeri Ratu Elizabeth.
Office For National Statistic (ONS) pada 19 Maret lalu melaporkan tingkat pengangguran Inggris turun ke level 3,9%, menjadi yang terendah dalam 44 tahun terakhir. Rata-rata upah dalam tiga bulan yang berakhir Januari 2019 naik 3,4% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Mengutip Forex Factory dua data tersebut lebih baik dari prediksi 4,0% untuk tingkat pengangguran dan 3,2% untuk rata-rata upah. Untuk prediksi data yang akan dirilis hari ini, tingkat pengangguran diperkirakan tetap sebesar 3,9%, dan rata-rata gaji diperkirakan kembali naik menjadi 3,5%.
Klaim pengangguran bulan Maret diprediksi akan turun menjadi 17.300 setelah menunjukkan peningkatan sebanyak 27.000 pada bulan sebelumnya.
Rilis data-data tersebut berpotensi menguatkan pound lebih jauh jika kembali menunjukkan kejutan lebih baik, terlebih sepekan ke depan kemungkinan akan minim update isu Brexit.
Parlemen Inggris sedang memasuki masa reses hingga Paskah nanti, sehingga tidak ada pembahasan proposal Brexit untuk sementara.
(pap/hps) Next Article Parlemen Inggris Kembali dari Reses, Pound Siap Terbang?
Mengutip kuotasi MetaTrader 5, pound diperdagangkan di kisaran US$ 1,3093 pada pukul 8:33 WIB, tidak telalu jauh dari penutupan perdagangan Senin di level US$ 1,3096.
Data tenaga kerja Inggris terdiri dari jumlah klaim pengangguran, rata-rata upah, serta tingkat pengangguran. Kali terakhir data ini dirilis bulan Maret lalu menunjukkan perekonomian Inggris masih kuat meski terus dibayangi ketidakpastian Brexit.
Office For National Statistic (ONS) pada 19 Maret lalu melaporkan tingkat pengangguran Inggris turun ke level 3,9%, menjadi yang terendah dalam 44 tahun terakhir. Rata-rata upah dalam tiga bulan yang berakhir Januari 2019 naik 3,4% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Mengutip Forex Factory dua data tersebut lebih baik dari prediksi 4,0% untuk tingkat pengangguran dan 3,2% untuk rata-rata upah. Untuk prediksi data yang akan dirilis hari ini, tingkat pengangguran diperkirakan tetap sebesar 3,9%, dan rata-rata gaji diperkirakan kembali naik menjadi 3,5%.
Klaim pengangguran bulan Maret diprediksi akan turun menjadi 17.300 setelah menunjukkan peningkatan sebanyak 27.000 pada bulan sebelumnya.
Rilis data-data tersebut berpotensi menguatkan pound lebih jauh jika kembali menunjukkan kejutan lebih baik, terlebih sepekan ke depan kemungkinan akan minim update isu Brexit.
Parlemen Inggris sedang memasuki masa reses hingga Paskah nanti, sehingga tidak ada pembahasan proposal Brexit untuk sementara.
(pap/hps) Next Article Parlemen Inggris Kembali dari Reses, Pound Siap Terbang?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular