
Mohon Doanya, Rupiah Menuju Penguatan 3 Hari Beruntun
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
15 April 2019 12:33

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini terus menguat di perdagangan pasar spot. Situasi eksternal dan domestik yang 'adem' membuat rupiah mantap menapaki jalur hijau.
Pada Senin (15/4/2019) pukul 12:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.060. Rupiah menguat 0,21% dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu.
Kala pembukaan pasar, rupiah sudah menguat 0,07%. Seiring perjalanan, penguatan rupiah semakin meyakinkan.
Apabila rupiah berhasil ditutup menguat sore nanti, maka akan menjadi penguatan selama 3 hari berturut-turut. Sesuatu yang kali terakhir terjadi pada 29 Maret-2 April.
Seperti halnya rupiah, mayoritas mata uang utama Asia juga mampu menguat terhadap dolar AS. Namun rupiah spesial, karena menjadi mata uang dengan apresiasi terbaik di Benua Kuning.
Kalau tidak ada halangan, rupiah sepertinya mampu menguat 3 hari beruntun. Rupiah juga menjadi mata uang terbaik di Asia. Mohon doa dari seluruh rakyat Indonesia...
Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 12:17 WIB:
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
Dari sisi eksternal, dolar AS memang sedang tertekan secara global. Pada pukul 12:18 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) melemah 0,11%.
Investor kembali berhasrat memburu aset-aset berisiko di negara berkembang setelah tersiar kabar seputar dialog dagang AS-China. Mengutip Reuters, dua orang sumber mengungkapkan bahwa Washington melunak dan bersedia mengurangi tuntutannya kepada Beijing.
AS melunak dalam hal kebijakan subsidi China kepada perusahaan milik negara. Sepertinya AS tidak akan banyak protes soal kebijakan ini, dan memilih fokus ke bidang lain yaitu penghapusan kewajiban alih teknologi bagi perusahaan asing, perlindungan terhadap hak atas kekayaan intelektual, dan perluasan akses AS ke pasar domestik China.
Sikap AS yang melunak ini membuat pintu damai dagang dengan China menjadi semakin terbuka. Sepertinya jalan menuju ke sana masih relatif lancar, belum ada hambatan yang berarti.
Kala dua perekonomian terbesar di planet bumi sudah tidak lagi saling hambat, maka arus perdagangan dan rantai pasok global akan kembali menggeliat. Investor kini boleh berharap pertumbuhan ekonomi global yang lebih baik, sehingga investor kini kurang meminati aset-aset aman seperti dolar AS.
Kemudian, perkembangan harga minyak juga suportif buat rupiah. Pada pukul 12:21 WIB, harga minyak jenis brent dan light sweet turun masing-masing 0,29% dan 0,49%.
Bagi rupiah, koreksi harga si emas hitam adalah kabar gembira. Saat harga minyak turun, tentu biaya impor komoditas ini menjadi lebih murah. Semakin sedikit devisa yang 'terbakar' untuk mengimpor minyak, sehingga rupiah punya ruang untuk bermanuver.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
Sedangkan dari dalam negeri, rupiah terbantu oleh rilis data perdagangan internasional. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia surplus US$ 540 juta pada Maret. Angka ini didapat dari ekspor yang terkontraksi alias minus 10,02% year-on-year (YoY) sementara impor juga turun 6,76% YoY.
Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia telah mencatat suplus dalam 2 bulan beruntun. Pada Februari, surplus neraca perdagangan adalah US$ 330 juta.
Jadi benar apa yang dibocorkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam debat capres-cawapres akhir pekan lalu, Jokowi yang juga capres nomor urut 01 mengungkapkan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) pada kuartal I-2019 lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya.
Transaksi berjalan adalah neraca yang menggambarkan devisa yang masuk dan keluar dari ekspor-impor barang dan jasa, salah satu komponennya adalah neraca perdagangan. Jika defisit transaksi berjalan membaik, maka sudah bisa dipastikan neraca perdagangan pun positif dan itu benar-benar terjadi pada Maret. Memang surplusnya tidak sebaik Februari, tetapi tidak ada defisit.
Saat ada perbaikan di transaksi berjalan, maka rupiah akan memiliki fondasi yang lebih kuat. Jadi data neraca perdagangan hari ini sepertinya mendapat apresiasi dari pelaku pasar, sehingga rupiah mantap berjalan di jalur hijau.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Keren! Penguatan Rupiah Nomor Wahid di Dunia
Pada Senin (15/4/2019) pukul 12:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.060. Rupiah menguat 0,21% dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu.
Kala pembukaan pasar, rupiah sudah menguat 0,07%. Seiring perjalanan, penguatan rupiah semakin meyakinkan.
Seperti halnya rupiah, mayoritas mata uang utama Asia juga mampu menguat terhadap dolar AS. Namun rupiah spesial, karena menjadi mata uang dengan apresiasi terbaik di Benua Kuning.
Kalau tidak ada halangan, rupiah sepertinya mampu menguat 3 hari beruntun. Rupiah juga menjadi mata uang terbaik di Asia. Mohon doa dari seluruh rakyat Indonesia...
Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 12:17 WIB:
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
Dari sisi eksternal, dolar AS memang sedang tertekan secara global. Pada pukul 12:18 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) melemah 0,11%.
Investor kembali berhasrat memburu aset-aset berisiko di negara berkembang setelah tersiar kabar seputar dialog dagang AS-China. Mengutip Reuters, dua orang sumber mengungkapkan bahwa Washington melunak dan bersedia mengurangi tuntutannya kepada Beijing.
AS melunak dalam hal kebijakan subsidi China kepada perusahaan milik negara. Sepertinya AS tidak akan banyak protes soal kebijakan ini, dan memilih fokus ke bidang lain yaitu penghapusan kewajiban alih teknologi bagi perusahaan asing, perlindungan terhadap hak atas kekayaan intelektual, dan perluasan akses AS ke pasar domestik China.
Sikap AS yang melunak ini membuat pintu damai dagang dengan China menjadi semakin terbuka. Sepertinya jalan menuju ke sana masih relatif lancar, belum ada hambatan yang berarti.
Kala dua perekonomian terbesar di planet bumi sudah tidak lagi saling hambat, maka arus perdagangan dan rantai pasok global akan kembali menggeliat. Investor kini boleh berharap pertumbuhan ekonomi global yang lebih baik, sehingga investor kini kurang meminati aset-aset aman seperti dolar AS.
Kemudian, perkembangan harga minyak juga suportif buat rupiah. Pada pukul 12:21 WIB, harga minyak jenis brent dan light sweet turun masing-masing 0,29% dan 0,49%.
Bagi rupiah, koreksi harga si emas hitam adalah kabar gembira. Saat harga minyak turun, tentu biaya impor komoditas ini menjadi lebih murah. Semakin sedikit devisa yang 'terbakar' untuk mengimpor minyak, sehingga rupiah punya ruang untuk bermanuver.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
Sedangkan dari dalam negeri, rupiah terbantu oleh rilis data perdagangan internasional. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia surplus US$ 540 juta pada Maret. Angka ini didapat dari ekspor yang terkontraksi alias minus 10,02% year-on-year (YoY) sementara impor juga turun 6,76% YoY.
Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia telah mencatat suplus dalam 2 bulan beruntun. Pada Februari, surplus neraca perdagangan adalah US$ 330 juta.
Jadi benar apa yang dibocorkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam debat capres-cawapres akhir pekan lalu, Jokowi yang juga capres nomor urut 01 mengungkapkan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) pada kuartal I-2019 lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya.
Transaksi berjalan adalah neraca yang menggambarkan devisa yang masuk dan keluar dari ekspor-impor barang dan jasa, salah satu komponennya adalah neraca perdagangan. Jika defisit transaksi berjalan membaik, maka sudah bisa dipastikan neraca perdagangan pun positif dan itu benar-benar terjadi pada Maret. Memang surplusnya tidak sebaik Februari, tetapi tidak ada defisit.
Saat ada perbaikan di transaksi berjalan, maka rupiah akan memiliki fondasi yang lebih kuat. Jadi data neraca perdagangan hari ini sepertinya mendapat apresiasi dari pelaku pasar, sehingga rupiah mantap berjalan di jalur hijau.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Keren! Penguatan Rupiah Nomor Wahid di Dunia
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular