Debat Pamungkas

Jokowi Sudah Panggil 'Ghostbusters', Hantu CAD Enggan Pergi

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
14 April 2019 07:04
BI Sampai Harus Turun Tangan
Ilustrasi Logo BI (CNBC Indonesia)
Transaksi berjalan sejatinya adalah fenomena sektor riil, karena bagaimana pun menggambarkan arus devisa dari perdagangan. Namun karena pos ini berefek kepada stabilitas rupiah, mau tidak mau Bank Indonesia (BI) harus turun tangan. 

Sudah cukup lama kalimat "mengendalikan defisit transaksi berjalan" selalu keluar dalam pernyataan BI setelah Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang menentukan suku bunga acuan.


Artinya, kebijakan moneter kini sudah bergeser dari awalnya ditujukan untuk mengendalikan inflasi menjadi menjinakkan defisit transaksi berjalan. Dengan instrumen yang terbatas, cara yang bisa dilakukan BI adalah menaikkan suku bunga acuan.

Saat suku bunga naik, maka diharapkan aktivitas ekonomi melambat sehingga impor turun dan mengurangi defisit transaksi berjalan. Selain itu, kenaikan suku bunga juga membuat hot money mengalir deras dan mampu menutup defisit valas di sektor perdagangan. Dengan demikian, rupiah diharapkan bisa lebih stabil.

Inilah yang membuat BI menaikkan suku bunga acuan sampai 175 basis poin pada 2018. Sungguh bukan keputusan yang mudah, karena dampak terbesarnya adalah pelambatan laju pertumbuhan ekonomi. Semoga tidak terjadi... 



(BERLANJUT KE HALAMAN 2)

(aji/prm)
Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular