
Dulu Jadi Top Gainer, Saham-Saham Ini Terlempar ke Top Loser
Arif Gunawan, CNBC Indonesia
13 April 2019 13:48

Jakarta, CNBC Indonesia- Saham-saham lapis kedua yang sempat meroket beberapa waktu lalu pekan ini tertimpa tekanan koreksi, mengindikasikan pelaku pasar mulai melihat kenaikan sebelumnya cenderung berlebihan.
Tiga dari lima saham di jajaran top losers sepekan ini merupakan saham-saham yang sempat bercokol di top gainer. Sebut saja PT Pikko Land Development Tbk (RODA), PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA), dan PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS).
Saham RODA pada akhir pekan lalu menduduki posisi top gainer dengan kenaikan sebesar 30,36% ke Rp 730 per saham. Namun pekan ini, harga saham emiten pengelola Sahid Sudirman Residence ini teronggok di Rp 384 per saham. Demikian juga dengan saham MAPA yang pada 1 April sempat menjadi top gainer dengan penguatan 0,25% ke Rp 8.600 per unit.
Saham KIOS sepanjang tahun ini terkoreksi, setelah sempat menguat pada tahun 2017 dan sempat menjadi top gainer pada 13 Oktober 2017. Namun sepanjang tahun ini, saham KIOS melemah 122,72%, ke level Rp 1.100 per saham.
Laba bersih Pikko Land Development tahun lalu hanya senilai Rp 102,1 juta, terpelanting dibandingkan dengan capaian laba bersih pada periode yang sama tahun 2017 senilai Rp 40,7 miliar. Pendapatan perseroan juga turun, sebesar 19%, menjadi Rp 243,1 miliar.
MAP Aktif secara fundamental membukukan kinerja positif dengan laba bersih Rp 363,4 miliar pada tahun lalu, naik dari posisi setahun sebelumnya Rp 284,7 miliar. Namun, pelaku pasar memilih menjual sahamnya menyusul aksi private placement salah satu pemegang saham.
Sebelumnya, manajemen MAPA dalam keterbukaan informasi di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan Montage Company Limited, salah satu pemilik saham akan melepas kepemilikannya melalui skema private placement kepada investor. Sebanyak 1,06 miliar saham MAPA pun ditransaksikan di pasar negosiasi senilai Rp 4,55 triliun Jumat kemarin.
Secara operasional, kinerja Kioson juga cukup fantastis dengan nilai pendapatan Rp 2,6 triliun, melonjak dari posisi tahun 2017 senilai Rp 1,1 triliun. Namun sayangnya, laba bersih hanya tercatat Rp 1,6 miliar, turun dari posisi 2017 senilai Rp 2,9 miliar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags) Next Article Dilego Asing, Saham Smartfren Jadi Top Loser dan Anjlok 18%
Tiga dari lima saham di jajaran top losers sepekan ini merupakan saham-saham yang sempat bercokol di top gainer. Sebut saja PT Pikko Land Development Tbk (RODA), PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA), dan PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS).
Saham KIOS sepanjang tahun ini terkoreksi, setelah sempat menguat pada tahun 2017 dan sempat menjadi top gainer pada 13 Oktober 2017. Namun sepanjang tahun ini, saham KIOS melemah 122,72%, ke level Rp 1.100 per saham.
Laba bersih Pikko Land Development tahun lalu hanya senilai Rp 102,1 juta, terpelanting dibandingkan dengan capaian laba bersih pada periode yang sama tahun 2017 senilai Rp 40,7 miliar. Pendapatan perseroan juga turun, sebesar 19%, menjadi Rp 243,1 miliar.
MAP Aktif secara fundamental membukukan kinerja positif dengan laba bersih Rp 363,4 miliar pada tahun lalu, naik dari posisi setahun sebelumnya Rp 284,7 miliar. Namun, pelaku pasar memilih menjual sahamnya menyusul aksi private placement salah satu pemegang saham.
Sebelumnya, manajemen MAPA dalam keterbukaan informasi di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan Montage Company Limited, salah satu pemilik saham akan melepas kepemilikannya melalui skema private placement kepada investor. Sebanyak 1,06 miliar saham MAPA pun ditransaksikan di pasar negosiasi senilai Rp 4,55 triliun Jumat kemarin.
Secara operasional, kinerja Kioson juga cukup fantastis dengan nilai pendapatan Rp 2,6 triliun, melonjak dari posisi tahun 2017 senilai Rp 1,1 triliun. Namun sayangnya, laba bersih hanya tercatat Rp 1,6 miliar, turun dari posisi 2017 senilai Rp 2,9 miliar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags) Next Article Dilego Asing, Saham Smartfren Jadi Top Loser dan Anjlok 18%
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular