
Andai Investor Asing Tak Kabur, Niscaya IHSG Lebih Oke
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
12 April 2019 12:28

Sejatinya, penguatan IHSG bisa lebih tinggi lagi jika investor asing tak kabur dari pasar saham tanah air. Pasca membukukan beli bersih selama 7 hari beruntun, akhirnya beli bersih investor asing di pasar saham tanah air terputus. Per akhir sesi 1, investor asing membukukan jual bersih senilai Rp 739,95 miliar.
Pelemahan rupiah melandasi aksi jual yang dilakukan investor asing. Hingga siang hari, rupiah melemah 0,11% di pasar spot ke level Rp 14.145/dolar AS.
Data ekonomi AS yang kinclong terbukti menjadi petaka bagi rupiah. Kemarin (11/4/2019), angka klaim tunjangan pengangguran untuk minggu yang berakhir pada tanggal 6 April diumumkan turun sebanyak 8.000 menjadi 196.000, menandai capaian terendah sejak Oktober 1969.
Lantas, ekspektasi bahwa The Federal Reserve selaku bank sentral AS akan memotong tingkat suku bunga acuan menjadi mereda dan praktis dolar AS mendapatkan suntikan energi.
Mengutip situs resmi CME Group yang merupakan pengelola bursa derivatif terkemuka di dunia, berdasarkan harga kontrak Fed Fund futures per 11 April 2019, probabilitas bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps pada tahun ini turun menjadi 37,1%, dari yang sebelumnya 39,5% pada tanggal 10 April. Untuk pemotongan sebesar 50 bps, probabilitasnya juga turun menjadi 9,7%, dari yang sebelumnya 13%.
Saham-saham yang banyak dilego investor asing adalah: PT Map Aktif Adiperkasa Tbk/MAPA (Rp 560,9 miliar), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 68,1 miliar), PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (Rp 37,2 miliar), PT Sarana Menara Nusantara Tbk/TOWR (Rp 27 miliar), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (Rp 25,3 miliar).
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)
Pelemahan rupiah melandasi aksi jual yang dilakukan investor asing. Hingga siang hari, rupiah melemah 0,11% di pasar spot ke level Rp 14.145/dolar AS.
Data ekonomi AS yang kinclong terbukti menjadi petaka bagi rupiah. Kemarin (11/4/2019), angka klaim tunjangan pengangguran untuk minggu yang berakhir pada tanggal 6 April diumumkan turun sebanyak 8.000 menjadi 196.000, menandai capaian terendah sejak Oktober 1969.
Mengutip situs resmi CME Group yang merupakan pengelola bursa derivatif terkemuka di dunia, berdasarkan harga kontrak Fed Fund futures per 11 April 2019, probabilitas bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps pada tahun ini turun menjadi 37,1%, dari yang sebelumnya 39,5% pada tanggal 10 April. Untuk pemotongan sebesar 50 bps, probabilitasnya juga turun menjadi 9,7%, dari yang sebelumnya 13%.
Saham-saham yang banyak dilego investor asing adalah: PT Map Aktif Adiperkasa Tbk/MAPA (Rp 560,9 miliar), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 68,1 miliar), PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (Rp 37,2 miliar), PT Sarana Menara Nusantara Tbk/TOWR (Rp 27 miliar), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (Rp 25,3 miliar).
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular