Rupiah Menguat di Kurs Tengah BI, Tapi Tak Berdaya di Spot

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
12 April 2019 10:28
Komentar IMF Bikin Cemas
Ilustrasi Rupiah (REUTERS/Willy Kurniawan)
Investor ogah-ogahan masuk ke pasar keuangan Asia karena khawatir dengan risiko perlambatan ekonomi. Kekhawatiran ini dipicu oleh pernyataan Wakil Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Mitsuhiro Furukawa. 

"Ketidakpastian menyangkut prospek pertumbuhan ekonomi di China menjadi faktor risiko yang besar. Penyebabnya adalah friksi dagang, yang tidak hanya mempengaruhi perdagangan tetapi juga investasi. Jika pertumbuhan ekonomi China lebih lambat dari perkiraan, maka risikonya akan mengglobal," tegas Furukawa kepada Reuters. 

Untuk 2019, pemerintah China memperkirakan ekonomi tumbuh dalam kisaran 6-6,5%. Sementara IMF meramal di angka 6,3%. Padahal pertumbuhan ekonomi 6,6% pada 2018 saja adalah yang terlemah sejak 1990. 

Akibatnya, investor pun untuk sementara menjauhi pasar keuangan Asia. Tidak hanya di pasar valas, bursa saham Asia pun ramai-ramai ditinggalkan sehingga terkoreksi. Pada pukul 10:16 WIB, indeks Hang Seng turun 0,29%, Shanghai Composite minus 0,22%, dan Straits Times berkurang 0,21%.  

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular