Sepekan Rajai Top Gainer, Ada Apa dengan Saham Pikko Land?

tahir saleh, CNBC Indonesia
11 April 2019 11:52
PT Pikko Land Development Tbk (RODA) lagi-lagi masuk menjadi saham dengan penguatan tertinggi.
Foto: Dok foto Pikko Land Development
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten properti pengelola Sahid Sudirman Residence, PT Pikko Land Development Tbk (RODA) lagi-lagi masuk menjadi saham dengan penguatan tertinggi atau top gainer di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Kamis ini (11/4/2019).

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, penguatan ini melanjutkan performa ciamik sepekan lalu di mana saham RODA juga masuk menjadi top gainers.

Perusahaan mencatatkan kenaikan harga hingga 30,36% selama pekan lalu, dari Rp 560/saham menjadi Rp 730/saham. Pencapaian ini merupakan rekor tertinggi perusahaan, setidaknya sejak 2 tahun belakangan.


Pada perdagangan hari ini, kendati belum menyentuh level seperti pekan lalu, saham RODA naik lagi sebesar 12,68% di level Rp 462/saham, dengan nilai transaksi Rp 73,29 miliar dengan volume perdagangan 409,7 juta saham. Secara year to date atau tahun berjalan, saham Pikko naik 18% dan setahun melesat 115%.

Namun investor asing bahkan melepas saham Pikko sejak awal tahun meski kecil, hanya Rp 29 juta, mengingat kapitalisasi pasar hanya Rp 6,36 triliun.

RODA adalah emiten properti yang beroperasi sejak tahun 1995 dan pengelola Sahid Sudirman Residence. 
Uniknya, harga emiten RODA mampu melesat meskipun di tahun 2018, kinerja keuangan perusahaan kurang memuaskan.


Belum ada aksi korporasi terbaru dari perusahaan. Secara fundamental, kinerja perusahaan ini juga kurang positif di tengah lesunya sektor properti tahun lalu sehingga pergerakan saham yang melonjak hari ini tampak anomali.

Laporan keuangan mencatat, tahun lalu pendapatan Pikko Land turun 19% menjadi Rp 243,14 miliar dari tahun 2017 sebesar Rp 299,97 miliar. Laba bersih langsung anjlok 92% hingga menjadi Rp 1,54 miliar dari sebelumnya Rp 19,58 miliar.

Salah satu pemicu laba terkoreksi ialah perusahaan tak lagi mendapat tambahan pendapatan dari bisnis sewa perkantoran. Padahal tahun 2017, Pikko Land masih memperoleh pendapatan dari lini ini mencapai Rp 91 miliar.

(tas/hps) Next Article Laba Anjlok 92%, Saham Pikko Land Malah Pimpin Top Gainers

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular