
Harga Emas Masih Bertahan di Posisi Tertinggi dalam 2 Minggu
Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
11 April 2019 10:06

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada perdagangan Kamis (11/4/2019), harga emas masih berada di titik tertinggi dalam 2 minggu akibat aura kalem (dovish) dari Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Fed yang kembali muncul.
Notulensi rapat The Fed edisi Maret yang dirilis kemarin lagi-lagi menunjukkan nada-nada yang sangat dovish. Ini sebenarnya sudah diperkirakan oleh pelaku pasar.
Di satu sisi, The Fed memandang ekonomi AS masih kuat yang tercermin dari data-data ketenagakerjaan. Namun di sisi lain, perlambatan ekonomi bisa berpengaruh negatif seperti membuat beban utang korporasi membengkak. Kombinasi dua faktor ini menyebabkan The Fed memilih untuk bersabar dalam menyesuaikan suku bunga acuan.
Tak ada kenaikan suku bunga acuan berarti dolar akan sulit mengulangi keperkasaan seperti tahun 2018. Kala itu The Fed menaikkan suku bunga hingga empat kali.
Pelaku pasar pun masih memandang risiko koreksi nilai dolar cukup tinggi. Alhasil, emas masih dipertahankan sebagai pelindung nilai. Membuat harganya masih bisa stabil.
Pada pukul 09:00 WIB, harga minyak kontrak pengiriman Juni di bursa New York Commodity Exchange (COMEX) melemah 0,24% ke posisi US$ 1.310,7/troy ounce. Sedangkan harga emas di pasar spot terkoreksi terbatas sebesar 0,06% ke posisi US$ 1.307,06/troy ounce.
Koreksi harga terjadi setelah harga emas COMEX dan spot menguat masing-masing sebesar 0,43% dan 0,3% ada perdagangan Rabu (10/4/2019) kemarin.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/hps) Next Article Emas, How High Can You Fly
Notulensi rapat The Fed edisi Maret yang dirilis kemarin lagi-lagi menunjukkan nada-nada yang sangat dovish. Ini sebenarnya sudah diperkirakan oleh pelaku pasar.
Di satu sisi, The Fed memandang ekonomi AS masih kuat yang tercermin dari data-data ketenagakerjaan. Namun di sisi lain, perlambatan ekonomi bisa berpengaruh negatif seperti membuat beban utang korporasi membengkak. Kombinasi dua faktor ini menyebabkan The Fed memilih untuk bersabar dalam menyesuaikan suku bunga acuan.
Pelaku pasar pun masih memandang risiko koreksi nilai dolar cukup tinggi. Alhasil, emas masih dipertahankan sebagai pelindung nilai. Membuat harganya masih bisa stabil.
Pada pukul 09:00 WIB, harga minyak kontrak pengiriman Juni di bursa New York Commodity Exchange (COMEX) melemah 0,24% ke posisi US$ 1.310,7/troy ounce. Sedangkan harga emas di pasar spot terkoreksi terbatas sebesar 0,06% ke posisi US$ 1.307,06/troy ounce.
Koreksi harga terjadi setelah harga emas COMEX dan spot menguat masing-masing sebesar 0,43% dan 0,3% ada perdagangan Rabu (10/4/2019) kemarin.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/hps) Next Article Emas, How High Can You Fly
Most Popular