Di Kurs Tengah BI Loyo, Rupiah Juga KO di Pasar Spot

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
10 April 2019 10:38
Perang Dagang dan Brexit Perkeruh Suasana
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Selain itu, investor juga harap-harap cemas menantikan pertemuan Uni Eropa hari ini waktu Brussel. Pertemuan tersebut akan membahas nasib Brexit. 

Sedianya Brexit akan terjadi pada 12 April, tetapi Perdana Menteri Inggris meminta penundaan sampai 30 Juni. Sepertinya Uni Eropa mengabulkan, bahkan beberapa sumber menyebutkan Inggris bisa mendapat kelonggaran sampai akhir Maret 2020. 


Namun ini baru kabar angin, belum ada kepastian. Bahkan Prancis menolak jika Inggris diberi waktu sampai hampir setahun untuk mempersiapkan perpisahan dengan Uni Eropa. "Dalam hal perpanjangan waktu, setahun rasanya terlalu lama buat kami," ujar seorang diplomat Prancis, mengutip Reuters. 

Oleh karena itu, pelaku pasar masih memantau segala perkembangan dari Brussel. Sembari menunggu, lebih baik bermain aman dulu... 

Kemudian, investor juga sekarang mulai khawatir dengan risiko perang dagang AS-Eropa. Friksi ini dimulai dengan temuan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) bahwa AS dan Uni Eropa sama-sama memberikan subsidi yang tidak semestinya kepada perusahaan pembuat pesawat terbang. AS memberi subsidi kepada Boeing, dan Uni Eropa menyuapi Airbus. 


Namun Presiden AS Donald Trump membawa masalah ini ke tahap selanjutnya. Dengan keyakinan bahwa WTO menemukan pemberian subsidi kepada Airbus, eks taipan properti ini mengancam bakal menerapkan bea masuk bagi importasi produk-produk buatan Benua Biru senilai US$ 11 miliar. 

"Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) menemukan bahwa Uni Eropa memberikan subsidi kepada Airbus yang kemudian mempengaruhi AS. Kami akan menerapkan bea masuk kepada (impor) produk Uni Eropa senilai US$ 11 miliar. Uni Eropa sudah mengambil keuntungan dari perdagangan dengan AS selama bertahun-tahun. Ini akan segera berakhir!" tegas Trump melalui cuitan di Twitter. 

Sebelumnya, Kantor Perwakilan Dagang AS telah mengajukan daftar produk-produk asal Uni Eropa yang bisa dikenakan bea masuk sebagai pembalasan atas subsidi kepada Airbus. Daftar tersebut antara lain berisi pesawat penumpang dan suku cadangnya, produk turunan susu, sampai anggur (wine). 

Uni Eropa tidak tinggal diam. Maragaritis Schinas, Juru Bicara Komisi Uni Eropa, menegaskan Brussel akan menyiapkan langkah pembalasan jika AS jadi menerapkan bea masuk. 

"Komisi akan memulai persiapan sehingga Uni Eropa bisa mengambil langkah balasan. Uni Eropa tetap terbuka untuk berdiskusi dengan AS, tanpa syarat dan bertujuan untuk mencapai keadilan," kata Schinas, dikutip dari Reuters. 

Setelah AS-China hampir mencapai damai dagang, kini pelaku pasar dibuat cemas akan potensi friksi selanjutnya. Ditambah dengan ancaman perlambatan ekonomi global, Brexit yang masih ruwet, perang dagang tentu menjadi sebuah ancaman yang menakutkan sehingga investor memilih mundur. 

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular