Alokasikan Capex Rp 25 M, SDPC Target Pertumbahan Laba 20%

Shalini, CNBC Indonesia
10 April 2019 09:40
Kenaikan laba ini didorong oleh penjualan yang juga meningkat 12,6% menjadi Rp 2,37 triliun dibanding 2017 yaitu Rp 2,1 triliun.
Foto: Ilustrasi Obat (REUTERS/Srdjan Zivulovic/)
Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan distribusi farmasiĀ PT Milenium Pharmacon International Tbk (SDPC) atau MPI tahun ini mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp 25 miliar

President Director PT Millenium Pharmacon International TBK Mohamad Muhazni Mukhtar menjelaskan sumber capex berasal dari dana internal, dimana Rp 20 miliar akan digunakan untuk peningkatan teknologi dan Rp 5 miliar akan digunakan untuk sewa kantor.

"Industri farmasi sekarang sangat dinamis...MPI tidak boleh hanya bergantung pada bisnis distribusi saja. Sudah punya dan produk sendiri, selain itu jasa juga menyediakan jasa lain seperti konsultasi sehingga lebih bervariasi," kata Muhazni, usai rapat umum pemegang saham luar biasa, Selasa (09/04/2018).

Perseroan tahun ini menargetkan pertumbuhan 20% di tahun 2019 ini. Untuk mencapai pendapatan double digit, SDPC akan menambah variasi produknya serta tidak bergantung pada penjualan obat generik.

Muhazni optimistis dengan target tersebut karena berkaca pada kinerja di kuartal-I 2019 ini, meskipun tidak mau menyebutkan angkanya, namun laba bersih dan pendapatan perseroan tumbuh double digit dan lebih tinggi secara year on year.

Pada 2018, laba bersih perseroan naik 37% menjadi Rp 19,44 miliar dibanding perolehan tahun sebelumnya Rp 14 ,18 miliar. Kenaikan laba ini didorong oleh penjualan yang juga meningkat 12,6% menjadi Rp 2,37 triliun dibanding 2017 yaitu Rp 2,1 triliun.

Selain itu, peningkatan penjualan juga didorong oleh diversifikasi bisnis yang dilakukan perusahaan yang sekaligus menjadi strategi panjang perseroan. Selain menjadi distributor alat kesehatan, SDPC juga memiliki bisnis obat generic dan non generik.

"Kami mempunyai diversifikasi tak hanya distribusi, kita jg sudah punya marketing tim sendiri, cytrex tahun 2017, kita mengakuisisi produsen farmasi Erita farmasi, sehingga MPI punya obat2an grneric dan non generic, itu meningkatkan MPI growth, ini juga akan meningkatkan strategi jangka panjang MPI sehingga tidak bergantung pada distribusi," kata Muhazni.

Meskipun penjualan meningkat, beban usaha perusahaan dengan kode emiten SDPC tahun 2018 juga meningkat. Kontributor utama adalah beban penjualan, beban umum dan administrasi yang naik 12,88 % menjadi Rp 147 miliar.

Muhazni menambahkan, tahun ini SDPC akan membagikan dividen dengan Rp 3 per lembarnya dengan total yang akan dikeluarkan 3,2 miliar untuk seluruh pemegang saham paling lambat pada bulan Mei ini.
(hps) Next Article Erick Thohir Beri Tugas Kimia Farma Bangun Pabrik Paracetamol

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular