Bakal Dicaplok Mandiri, Ini Jawaban Bank Permata

Monica Wareza, CNBC Indonesia
09 April 2019 17:10
Manajemen Bank Permata kembali menegaskan tidak dalam posisi memberikan komentar terkait penjualan saham.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC IndonesiaPT Bank Permata Tbk (BNLI) tetap bungkam terkait rencana PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) meski pihak PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sudah terang-terangan menyampaikan proses uji tuntas (due diligence) pembelian saham bekas Bank Bali tersebut.

Head of Corporate Affairs Bank Permata Richele Maramis mengatakan hingga saat ini perusahaan belum memiliki informasi terkait dengan rencana Bank Mandiri tersebut. Manajemen Bank Permata kembali menegaskan tidak dalam posisi memberikan komentar terkait penjualan saham.

"PermataBank tidak dalam posisi untuk berkomentar tentang ini, kami tidak memiliki informasi tentang berita yang beredar di media hari ini. Kami tidak mempunyai informasi mengenai hal (pernyataan dari Mandiri) ini," kata Richele kepada CNBC Indonesia, Selasa (9/4).

Pihak Bank Mandiri secara blak-blakan menyetakan bahwa pekan ini akan mulai melakukan negisiasi untuk menawar kepemilikan Bank Permata kepada dua pemegang saham utamanya, Standard Chartered dan PT Astra International Tbk (ASII).

"Minggu ini kami mulai negosiasi. tetapi negosiasi kan masih bisa 50-50. Kalau cocok harganya jalan kalau enggak ya enggak juga. jadi kami melakukan ini dengan proses yang normal," ujar pria yang akrab disapa Tiko ini, Selasa (9/4/2019).

Saat ini Bank Mandiri tengah melakukan kajian dan negosiasi harga dengan Bank Permata. Tiko menambahkan, rencana akuisisi ini sudah ada dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) namun mengenai harga belum ada kesepakatan.

Tiko mengharapkan proses akuisisi selesai tahun ini. Namun, semuanya belum pasti, masih tergantung negosiasi. Bila negosiasi tidak cocok maka bisa juga proses akuisisi dibatalkan.

"Tahun ini, tapi tergantung negosiasi nanti. Belum tentu juga. Kalau enggak cocok kan bisa batal juga," tuturnya.

BMRI mengaku kelebihan modal sebesar Rp 30 triliun, maka itu pihaknya bermaksud mengakuisisi bank kelas medium.
(hps/hps) Next Article Ada Transaksi Jumbo, Saham Ini Terbang Sentuh ARA

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular