7 Tahun Merugi, Saham KRAS Hari Ini Melonjak 4%

tahir saleh, CNBC Indonesia
09 April 2019 09:54
Saham BUMN produsen baja PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) masif menarik di mata investor.
Foto: krakatau steel
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham BUMN produsen baja PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) masif menarik di mata investor kendati secara fundamental masih menderita rugi bersih sepanjang tahun lalu.

Pada perdagangan pagi ini, Selasa (9/4/2019), pukul 09.46 WIB, data Bursa Efek Indonesia menunjukkan, saham KRAS naik hampir 4% di level 448/saham, dengan nilai transaksi Rp 2,81 miliar dan volume perdagangan 6,30 juta saham.

Kendati naik, namun dalam sebulan terakhir saham KRAS sudah amblas 7%. Secara year to date atau tahun berjalan, saham KRAS masih mampu memberikan gain 11,44%, dengan net buy (beli bersih) asing mencapai Rp 5,52 miliar di semua pasar.

Krakatau Steel masih mencatatkan rugi bersih selama 7 tahun berturut-turut. Pada 2018, KRAS mencatatkan rugi bersih senilai US$ 74,82 juta atau Rp 1,05 triliun (kurs Rp 14.000/US$).

Saldo kerugian selama bertahun-tahun menumpuk menjadi US$ 821,4 juta atau Rp 11,49 triliun. Hal ini otomatis menyebabkan terjadi defesiensi (pengurangan) modal selama bertahun-tahun.

Tahun ini Menteri BUMN Rini Soemarno menjanjikan BUMN produsen baja ini bisa meraih untung pada tahun ini setelah proses restrukturisasi utang selesai dilakukan.

"Krakatau Steel memang sangat berat, karena permasalahannya banyak dan sudah lama. Tapi kami yakin bahwa ini bisa turn around dan dengan sinergi BUMN sekarang sudah keliatan sudah semakin membaik. Jadi insya Allah tahun 2019 [KRAS] sudah untung," ujar Rini Senin (8/4/2019) malam.

Krakatau Steel memiliki utang yang sangat besar, yakni US$ 2,49 miliar atau Rp 34,86 triliun pada akhir 2018. Jumlah ini naik10,45% dibandingkan 2017 sebesar US$ 2,26 miliar.

 

(tas/hps) Next Article Produksi Naik, Penjualan Baja KRAS Tembus 1 Juta Ton

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular