Naik 2 Hari Berturut-turut, Sesi I Ramai Profit Taking

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
05 April 2019 12:23
Naik 2 Hari Berturut-turut, Sesi I Ramai Profit Taking
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Mengawali perdagangan hari ini dengan penguatan sebesar 0,1% ke level 6.501,1, Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) melemah 0,05% per akhir sesi 1 ke level 6.491,43.

Kinerja IHSG berbanding terbalik dengan bursa saham utama kawasan Asia yang justru ditransaksikan menguat: indeks Nikkei naik 0,41%, indeks Straits Times naik 0,19%, dan indeks Kospi turun naik 0,03%. Sementara itu, perdagangan di bursa saham China dan Hong Kong diliburkan seiring dengan perayaan Qingming Festival.

Kabar gembira yang datang dari AS membawa bursa saham Benua Kuning menguat. Pada hari Kamis (4/4/2019) waktu setempat, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa kesepakatan dagang dengan China sudah semakin mendekati penyelesaian dan dapat diumumkan sekitar empat pekan lagi.

Kala berbicara dengan wartawan di Gedung Putih di awal pertemuannya dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He, Trump mengatakan bahwa sejumlah isu sulit dalam negosiasi dagang AS-China telah berhasil dipecahkan namun masih ada perbedaan yang perlu dijembatani.

"Perjanjian ini memiliki kesempatan yang sangat-sangat baik untuk terjadi. Saya rasa ini akan baik bagi kedua negara," kata Trump, dilansir dari Reuters.

Mantan taipan properti juga mengatakan akan bertemu Presiden China Xi Jinping bila perjanjian benar-benar bisa dituntaskan.

"Saya katakan kita akan tahu dalam empat pekan ke depan," kata Trump.

Dari pihak China, Liu He mengatakan adanya kemajuan yang sangat baik dalam pembicaraan dagang kedua negara karena adanya keterlibatan langsung dari Trump. Ia juga menambahkan bahwa meski masih ada beberapa isu yang belum disepakati, ia berharap kedua pihak akan mendapat hasil yang baik.

Sebagai informasi, negosiasi dagang yang digelar di Washington pada pekan ini merupakan lanjutan dari negosiasi pada pekan lalu yang digelar di Beijing. Pasca negosiasi selama 2 hari pada pekan lalu usai, China memutuskan untuk menunda kenaikan bea masuk atas produk otomotif dan suku cadang asal AS yang semestinya berlaku pada 2 April. Sejatinya, bea masuk atas produk tersebut akan naik dari 10% menjadi 25%, tetapi diputuskan ditunda.
Lebih lanjut, rilis data tenaga kerja AS yang menggembirakan ikut memantik aksi beli di bursa saham regional. Kemarin, US Labor Department mengumumkan bahwa jumlah klaim tunjangan pengangguran untuk minggu yang berakhir pada 30 Maret turun sebanyak 10.000 menjadi 202.000. Angka tersebut lebih baik dibandingkan konsensus yang sebanyak 215.000, seperti dilansir dari Forex Factory.

Klaim tunjangan pengangguran untuk minggu yang berakhir pada 30 Maret juga menjadi yang terendah sejak awal Desember 1969 atau hampir 50 tahun.

Data tenaga kerja yang menggembirakan tersebut lantas memberikan optimisme bahwa perekonomian AS tidak akan mengalami hard landing pada tahun ini. Sebelumnya, kekhawatiran bahwa perekonomian AS akan mengalami hard landing muncul pasca rilis angka penciptaan lapangan kerja (di luar sektor pertanian) periode Maret 2019 versi ADP yang sebanyak 129.000 saja, jauh di bawah konsensus yang sebanyak 184.000, seperti dilansir dari Forex Factory.

Angka resmi penciptaan lapangan kerja AS baru akan diumumkan pada malam hari ini waktu Indonesia. Untuk periode Februari 2019, data resmi pemerintah AS menunjukkan bahwa hanya tercipta 20.000 lapangan kerja, jauh di bawah ekspektasi yang sebanyak 180.000, seperti dilansir dari Forex Factory. Di sisi lain, IHSG tak bisa memanfaatkan momentum yang ada lantaran sudah menguat selama 2 hari beruntun. Dalam 2 hari perdagangan terakhir, IHSG membukukan penguatan sebesar 0,65%. Memang tak besar-besar amat, namun sudah cukup untuk mendorong pelaku pasar melakukan aksi ambil untung.

Beruntung, aksi beli yang dilakukan investor asing membatasi pelemahan IHSG. Per akhir sesi 1, investor asing membukukan beli bersih seilai Rp 125,1 miliar. Penguatan rupiah mendorong investor asing untuk masuk ke bursa saham tanah air. Per akhir sesi 1, rupiah menguat 0,18% di pasar spot ke level Rp 14.150/dolar AS.

Saham-saham yang banyak dikoleksi investor asing pada hari ini di antaranya: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 119,6 miliar), PT Summarecon Agung Tbk/SMRA (Rp 31,7 miliar), PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syaria Tbk/BTPS (Rp 30,8 miliar), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 16,6 miliar), dan PT Barito Pacific Tbk/BRPT (Rp 12,2 miliar).

TIM RISET CNBC INDONESIA
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular