Laba Meroket 143%, Saham ZINC Pimpin Top Gainers
tahir saleh, CNBC Indonesia
04 April 2019 14:48
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten tambang mineral, PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) memimpin top gainers pada perdagangan Sesi II, Kamis ini (4/4/2019) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan penguatan 7,21% dan berlanjut sejak sesi I.
Data BEI mencatat, pada perdagangan pukul 14.37 WIB, saham ZINC naik 7,21% di level Rp 595/saham, dengan nilai transaksi Rp 55,73 miliar dan volume perdagangan 96,56 juta saham.
Secara year to date atau tahun berjalan, saham ZINC melesat 84% dengan kapitalisasi pasar Rp 14,9 triliun.
Kapuas Prima Coal didirikan sejak 2005 dan fokus pada pertambangan dan perdagangan. Mengacu laporan keuangan ZINC, sepanjang tahun lalu, perseroan membukukan laba bersih mencapai Rp 110,15 miliar, melesat 143% dari tahun 2017 sebesar Rp 45,24 miliar.
Kenaikan laba bersih ini seiring dengan pendapatan yang juga naik menjadi Rp 754,55 miliar dari sebelumnya Rp 435,87 miliar. Penjualan terbesar yakni dari zinc sebesar Rp 433 miliar dari sebelumnya Rp 276 miliar, disusul penjualan galena-timbal sebesar Rp 219,7 miliar dari tahun sebelumnya Rp 160 miliar.
Klien terbesar ZINC atau porsinya di atas 10% pendapatan ialah Merlion Resources Holdings Limited Hong Kong.
Perusahaan listing di BEI pada 1 Desember 2017. PT Erdhika Elit Sekuritas saat itu didaulat menjadi penjamin pelaksana emisi IPO (initial public offering). ZINC melepas 20,75% saham pada harga Rp 140/saham. Dengan aksi korporasi ini, ZINC memperoleh pendanaan sebesar Rp 147 miliar, yang sebesar 80% digunakan sebagai belanja modal, dan sisanya 20% untuk modal kerja.
(tas/hps) Next Article Jadi Saham Paling Cuan, Ada Apa dengan Saham Kapuas Prima?
Data BEI mencatat, pada perdagangan pukul 14.37 WIB, saham ZINC naik 7,21% di level Rp 595/saham, dengan nilai transaksi Rp 55,73 miliar dan volume perdagangan 96,56 juta saham.
Secara year to date atau tahun berjalan, saham ZINC melesat 84% dengan kapitalisasi pasar Rp 14,9 triliun.
Kapuas Prima Coal didirikan sejak 2005 dan fokus pada pertambangan dan perdagangan. Mengacu laporan keuangan ZINC, sepanjang tahun lalu, perseroan membukukan laba bersih mencapai Rp 110,15 miliar, melesat 143% dari tahun 2017 sebesar Rp 45,24 miliar.
Kenaikan laba bersih ini seiring dengan pendapatan yang juga naik menjadi Rp 754,55 miliar dari sebelumnya Rp 435,87 miliar. Penjualan terbesar yakni dari zinc sebesar Rp 433 miliar dari sebelumnya Rp 276 miliar, disusul penjualan galena-timbal sebesar Rp 219,7 miliar dari tahun sebelumnya Rp 160 miliar.
Klien terbesar ZINC atau porsinya di atas 10% pendapatan ialah Merlion Resources Holdings Limited Hong Kong.
(tas/hps) Next Article Jadi Saham Paling Cuan, Ada Apa dengan Saham Kapuas Prima?
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular