Rupiah Ogah Melemah, Siap Menguat 4 Hari Beruntun?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
04 April 2019 08:37
Rupiah Ogah Melemah, Siap Menguat 4 Hari Beruntun?
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini bergerak menguat di perdagangan pasar spot. Dolar AS berhasil dilengserkan ke bawah Rp 14.200. 

Pada Kamis (4/4/2019), US$ 1 dibanderol Rp 14.185 kala pembukaan pasar spot. Rupiah menguat 0,21% dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelum libur Isra Miraj. 

Sebelumnya, rupiah sudah menguat 3 hari beruntun di perdagangan pasar spot. Kalau semua lancar, penguatan ini bertahan hingga tutup lapak, maka rupiah berhasil menguat 4 hari berturut-turut. Rantai penguatan terpanjang sejak 15-21 Maret. 




Seperti halnya rupiah, mayoritas mata uang utama Asia pun menguat di hadapan dolar AS. Hanya sebagian kecil yang masih berkutat di zona merah seperti won Korea Selatan, yen Jepang, dan peso Filipina. 

Rupee India menjadi mata uang terbaik di Benua Kuning. Disusul rupiah di posisi runner-up dan yuan China di peringkat ketiga. 

Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 08:12 WIB: 

 


(BERLANJUT KE HALAMAN 2)

Dolar AS memang masih tertekan sehingga bisa disalip oleh mata uang Asia, termasuk rupiah. Pada pukul 08:19 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) melemah 0,04%. 

Maklum saja, dolar AS memang sudah menguat lumayan tajam dalam beberapa waktu terakhir. Dalam 3 bulan ini, Dollar Index masih menguat 0,77% sementara sejak awal tahun kenaikannya hampir 1%. Oleh karena itu, dolar AS butuh istirahat sejenak.

 


Selain itu, ada 'pelatuk' yang membuat pelaku pasar bergairah dan enggan bermain aman. Harapan damai dagang AS-China kembali menebal karena pernyataan Penasihat Ekonomi Gedung Putih, Lawrence 'Larry' Kudlow. 

"Wakil Perdana Menteri China Liu He dan timnya akan berada di Washington selama 3 hari, atau mungkin lebih. Kami akan membahas isu yang belum pernah disentuh sebelumnya, termasuk penegakan hukum. Semua berjalan baik, semua mengarah ke jalan yang benar, tetapi kita memang belum sampai di tujuan. Kami berharap kita bisa lebih dekat ke tujuan pada pekan ini," papar Kudlow dalam acara yang digelar Christian Science Monitor, mengutip Reuters. 

Kudlow menambahkan, China semakin terbuka dengan mengakui bahwa ada masalah dalam hal perlindungan atas hak kekayaan intelektual dan pemaksaan transfer teknologi. Untuk kali pertama China mengakui hal tersebut. 

"Mereka akhirnya mengakui masalah ini untuk kali pertama. Sebelumnya mereka dalam pengingkaran," ujar Kudlow. 


Sikap China yang semakin terbuka diharapkan mampu menjembatani perbedaan yang selama ini membuat jarak antara Washington-Beijing. Dengan demikian, proses menuju damai dagang akan semakin mudah. 

Pelaku pasar pun semringah, karena damai dagang AS-China akan membuat pertumbuhan ekonomi dunia menjadi lebih baik. Tidak ada lagi main aman, investor kembali rajin memburu aset-aset berisiko di negara berkembang Asia, tidak terkecuali Indonesia. Akibatnya, rupiah pun kembali menguat.



TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular